Senin 13 Mar 2017 10:50 WIB

Tekanan Ekonomi Tinggi Jadi Penyebab Tawuran di Jakarta

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Winda Destiana Putri
Ilustrasi Tawuran
Foto: antara/Fanny Octavianus
Ilustrasi Tawuran

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--  Tawuran makin marak terjadi di DKI Jakarta. Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono menilai maraknya tawuran ini karena beberapa hal.

Pertama, Sumarsono mengatakan, bisa saja karena tidak memiliki uang. Tekanan ekonomi yang tinggi menyebabkan pelajar menjadi sensitif dan energinya tersalur pada tawuran. "Kedua, karena ruang antar rumah yang kecil-kecil. Kemudian namanya ruang publik yang kurang. Karena menganggur lama, itu juga membuat orang sumpek," kata Sumarsono di Balai Kota, Senin (13/3).

Selain itu, tawuran bisa saja dikendalikan oleh provokator. "Atau mungkin ada yang menyulut mereka kemudian tawuran," ujarnya.

Maka dari itu, Sumarsono mengatakan sangat penting untuk membangun tempat-tempat kumpul kreatif untuk generasi muda. Hal tersebut supaya energi mereka tersalurkan melalui kegiatan-kegiatan positif. "Langkah konkretnya ya, kita perbanyak tempat kumpul kreatif untuk menyuarakan lapangan kerja bagi generasi muda," katanya.

Selain itu, Sumarsono sudah menjadwalkan pertemuan diskusi dengan polres, wali kota Jakarta Pusat, wali kota Jakarta Selatan, dan perguruan tinggi untuk membicarakan solusi jangka panjang terkait tawuran warga Tambak dan Manggarai pada Rabu (15/3). Sebelumnya,  tawuran warga Tambak dan Manggarai ini terjadi pada Ahad (5/3) sore WIB.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement