REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Hujan yang masih turun, membuat ribuan hektare sawah petani di wilayah Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel), Provinsi Lampung, terendam banjir, Ahad (12/3). Sebagian sawah petani ada yang mengalami puso (gagal) panen, karena banjir merusak tanaman padi siap panen.
Keterangan yang diperoleh, sawah petani yang terparah terendam banjir berada di dua kecamatan yakni Palas dan Sragi. Sedangkan kecamatan lainnya, juga terendam banjir namun tidak merusak tanaman padinya, sehingga masih sempat memanen dan menjual gabahnya.
Beberapa petani yang belum sempat memanen padinya, lantaran banjir telah merendam sawahnya, beberapa hari, menyebabkan gagal panen (puso). Petani berusaha untuk melakukan penanaman kembali, setelah banjir mulai menyurut. Sedangkan petani yang sudah memanen tengah menyiapkan mengolah lahannya untuk memasuki musim tanam.
“Banjirnya tinggi dan lama, jadi merusak tanaman padi yang siap panen,” kata Suripto, petani di warga Desa Bhakti Rasa, Kecamatan Sragi, Lampung Selatan. Ia belum sempat memanem sawahnya seluas dua hektare, karena keburu terendam banjir.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Lampung Selatan, Rini Ariasih mengatakan, banjir telah merendam sawah petani beberapa hari terakhir. Pihaknya telah mendata terdapat 2.525 hektare sawah tanaman padinya puso akibat terendam banjir.
Dia mengatakan, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura akan mengganti bibit saat petani melakukan tanam padi kembali, setelah terendam banjir beberapa hari lalu. Data dinasnya, tanaman padi yang terkena puso di Kecamatan Palas seluas 1.706,75 ha dari 3.130 ha lahan sawah yang terendam banjir. Sedangkan di Kecamatan Sragi terdapat 575,75 ha dari luas 669 ha lahan sawah yang terendam banjir.