REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Direktorat Narkoba Polda Sumatera Barat meningkatkan pengawasan pada jalur masuk peredaran narkoba baik melalui jalur darat, udara dan laut di provinsi setempat. "Tingginya peredaran narkoba membuat kami terus meningkatkan pengawasan pada lokasi-lokasi rawan yang menjadi tempat masuknya narkoba ke Sumatera Barat," kata Direktur Narkoba Polada Sumbar, Kombes Pol Kumbul KS di Padang, Rabu (8/3).
Ia mengatakan jalur lokasi perbatasan langsung dengan provinsi tetangga seperti Kabupaten Limapuluh Kota, Kabupaten Pasaman, Kabupaten Pesisir Selatan dan Kabupaten Dharmasraya. "Lokasi ini memang sangat rawan menjadi pintu masuk narkoba baik jenis sabu-sabu dan ganja," ujar dia.
Pihaknya juga terus melakukan razia secara rutin pada jalur darat di perbatasan Sumbar dengan provinsi lainnya.
"Razia ini dilakukan untuk menekan masuknya narkoba ke Sumbar melalui jalur darat baik melalui mobil travel, bis dan mobil pribadi," kata dia.
Selain itu, pengawasan secara rutin juga sering dilakukan di Bandara dan pelabuhan kapal yang akan masuk ke Sumbar.
"Pengawasan terus kami lakukan di dua pintu masuk ini dan pihaknya bekerja sama dengan instansi terkait untuk mencegah masuknya narkoba," ujarnya
Ia mengatakan sebagian besar peredaran narkoba memang masuk ke Sumatera Barat melalui jalur darat. Namun pihaknya terus melakukan pengawasan secara terus menerus di bandara dan pelabuhan. "Apabila kita mendapatkan informasi masuknya narkoba kami langsung lakukan penangkapan," kata dia.
Selain melakukan penindakan terhadap pelaku penyalahgunaan narkoba. Pihaknya juga terus melakukan sosialisasi terhadap masyarakat terkait bahaya narkoba.
"Langkah sosialisasi dan penindakan narkoba ini bertujuan agar peredaran narkoba bisa habis di Sumatera Barat ini," katanya.