Rabu 08 Mar 2017 20:55 WIB

43 Bus Disiagakan Antisipasi Sopir Angkot Mogok

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Irfan Fitrat
Sejumlah kendaraan taksi yang tergabung dalam Gabungan Pengemudi Taksi Bandung (GPTB) memadapati ruas jalan untuk melakukan unjuk rasa menuntut hentikan taksi ilegal di depan Kantor Balai Kota Bandung, Kota Bandung, Rabu (2/11).
Foto: Mahmud Muhyidin
Sejumlah kendaraan taksi yang tergabung dalam Gabungan Pengemudi Taksi Bandung (GPTB) memadapati ruas jalan untuk melakukan unjuk rasa menuntut hentikan taksi ilegal di depan Kantor Balai Kota Bandung, Kota Bandung, Rabu (2/11).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung menyiapkan langkah mengantisipasi aksi para sopir angkotan kota (angkot). Sopir angkot rencananya menggelar aksi unjuk rasa menolak angkutan berbasis online, Kamis (9/3).

Mengantisipasi para sopir angkot mogok beroperasi, Dishub bakal menyediakan angkutan untuk membantu aktivitas warga. Kepala Bidang Manajemen Transportasi dan Parkir Dishub Kota Bandung Dudy Prayudi meminta masyarakat tidak terlalu khawatir akan aksi unjuk rasa para sopir angkot. “Untuk mengantisipasi pengemudi angkutan umum yang melakukan aksi damai, kami siapkan armada bus tambahan 43 unit,” kata dia, Rabu (8/3).

Sebanyak 43 bus tambahan disiagakan beroperasi di sejumlah titik dimulai sejak pukul 05.30 WIB. Bus bantuan akan dioperasikan di jalur Antapani-Kosambi-Alun-alun; Ujungberung-Cicaheum-Gasibu; Metro-Kiaracondong-Gasibu; Buahbatu-Karapitan-Alun-alun; Kopo-Leuwipanjang, Moh Toha-ITC-Alun-alun; serta Cimindi-Elang. Selain 43 bus tambahan, menurut Dudy, Trans Metro Bandung (TMB), bus sekolah, dan bus DAMRI Antarkota Dalam Provinsi (AKDP) akan tetap beroperasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement