Rabu 08 Mar 2017 18:04 WIB

Bocah di Bekasi Empat Tahun Bertahan tanpa Anus

Rep: Kabul Astuti/ Red: Ilham
Logo Republika Online (ROL).
Foto:

Kini, orang tuanya merawat Ramadhan di RS Hermina, Kota Bekasi. Setiap bulan, Rohadirta harus mengeluarkan uang untuk membeli kain kasa dan susu, di samping biaya perawatan. Anak ketiga dari tiga bersaudara ini sampai umur empat tahun hanya dapat makan biskuit, susu, atau wafer. Ia belum bisa mencerna nasi, sayur, atau buah. 

Kelainan ini juga berdampak pada indera penglihatan, pendengaran, wicara, dan tumbuh kembang Ramadhan. Padahal, menurut dokter, semua organ tubuh anaknya normal. Hingga umur empat tahun, Ramadhan belum lancar berbicara. Ia juga baru bisa berjalan di usia empat tahun. 

"Tumbuh kembangnya terganggu, mata, pendengaran, dan jalannya terlambat. Baru bisa jalan umur empat tahun. Saya sudah terapi kemana-mana, tidak ada perkembangan," ujar Rohadirta.

Kadang-kadang, lubang anus buatan di bagian perut bocah empat tahun ini berdarah karena digaruk. Kain kasa yang menutup lubang tersebut harus diganti tiap ia buang air besar. Dalam sehari, rata-rata harus diganti sebanyak lima kali. Kotoran yang dikeluarkan kadang-kadang berupa cairan atau semipadat. 

Rohadirta dan Saidah berharap dapat segera dilakukan operasi lanjutan agar anaknya dapat buang air besar sebagaimana normalnya. Operasi lanjutan tersebut rencananya akan menutup lubang anus di bawah perut, kemudian memperlebar anus di tempat yang semestinya.

Selama ini, Rohadirta mengandalkan dana pribadi atau BPJS Kesehatan untuk biaya pengobatan putra bungsunya. Ia juga mengaku belum mendapatkan kartu sehat berbasis NIK, yang menjadi program unggulan Wali Kota Bekasi sejak awal tahun 2017, lalu. 

Rohadirta berharap ada uluran tangan dari pemerintah kota untuk anak bungsunya. "Kalau biaya saya dibantu sama ibu-ibu pengajian, pakai Askes atau BPJS. Saya berharap wali kota atau pemerintah mau membantu, siapapun masyarakat Bekasi," pintanya.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement