REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG – Banyaknya jalan yang rusak di Provinsi Sumatera Selatan (Pemprov Sumsel) akan menjadi perhatian pemerintah setempat pada 2017. Tahun 2017 Pemprov Sumsel mengalokasikan anggaran sebesar Rp 499 miliar untuk memperbaiki jalan yang rusak sepanjang sekitar 300 km di seluruh Sumsel.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga (PUBM) dan Tata Ruang Provinsi Sumatera Selatan Ucok Hidayat, Selasa (7/3) mengatakan sepanjang 1.513 km, jalan yang menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi Sumsel, sekitar 20 dalam kondisi rusak mulai dari rusak berat, sedang dan ringan.
Ucok Hidayat yang baru satu hari Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga (PUBM) dan Tata Ruang menjelaskan, untuk perbaikan tersebut beberapa ruas jalan rusak saat ini sedang dalam proses tender calon perusahaan yang akan melaksanakan perbaikan.
“Perbaikan jalan diprioritaskan diantaranya di jalan lintas timur dan jalan Sumatera," kata dia.
Untuk jalan provinsi ada beberapa jalan yang rusak parah seperti jalan Kurungan Nyawa di Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, ruas Gumawang-Petanggang dari OKU Timur hingga perbatasan dengan Ogan Komering Ilir (OKI) dan ruas Baturaja-Martapura yang menghubungkan OKU dan OKU Timur.
Menurut Ucok Hidayat, kerusakan jalan disebabkan berbagai faktor. Selain beban kendaraan yang melebihi kapastitas, kondisi cuaca seperti rendaman air hujan juga turut memberikan kontribusi dalam penurunan kualitas jalan.
Ucok Hidayat menjelaskan, secara keseluruhan, 20 persen jalan rusak tersebut tidak mengalami kerusakan secara total, melainkan tersebar di beberapa titik. “Sebanyak 10 persen rusak parah dan 10 persen lainnya rusak ringan,” kata Ucok Hidayat.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga (PUBM) dan Tata Ruang menyatakan, “Jalan di provinsi Sumatra Selatan tetap menjadi perhatian kita. karena hal tersebut merupakan kewajiban kita. Apa lagi dalam menyambut Asian Games nanti harus selalu di perhatikan,” ujarnya ujar Ucok.