REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pernyataan komedian Ernest Prakasa yang dianggap menghina dai Internasional, Zakir Naik, di akun Twitter sempat menuai kritikan dari nitizen, sehingga produk Tolak Angin yang menjadikan Ernest sebagai bintang iklan pun ikut terseret. Pasalnya, netizen sempat membuat #BoikotTolakAngin untuk menyatakan sikap agar tidak membeli produk tersebut.
Menanggapi hal itu, Direktur PT Sido Muncul, Irwan Hidayat mengatakan, pernyataan Ernest tersebut bukan tanggung jawab PT Sido Muncul sebagai pemilik produk Tolak Angin yang bekerja sama dengan Ernest. "Pernyataan Ernest yang dimuat di Twitter, saya ingin menjelaskan bahwa apa yang dilakukan Ernest ini di luar kerja sama kami dengan Ernest, enggak ada hubungannya," ujar Irwan kepada wartawan di Jakarta, Selasa (7/3).
Menurut Irwan, selama ini pihaknya selalu menjaga setiap bintang iklan agar tidak membuat kegaduhan di masyarakat. "Soal bintang iklan itu kita sudah menjaga untuk itu, kalau terjadi sesuatu sebetulnya tidak jadi tanggung jawab perusahaan. Ada perjanjian dengan bintang iklan harus menjaga norma-norma, kesusilaan, tidak boleh melanggar hukum, menimbulkan keresahan," kata dia.
Seperti diketahui, sebelumnya Ernest dianggap menyebarkan fitnah karena menyatakan Zakir Naik telah mendanai ISIS dalam akun Twitter-nya. Bahkan, diduga pemain film Cek Toko Sebelah tersebut menghina Wapres Jusuf Kalla lantaran menemui Zakir pada Sabtu (4/3), malam.
"JK dgn hangat menjamu Zakir Naik, org yg terang2an mendanai ISIS. Sulit dipahami,” tulis Ernet di akun Twitter-nya @ernestprakasa.
Ernest mengaku, menyatakan Zakir Naik mendanai ISIS berdasarkan berita dari Dailymail berjudul “Controversial preacher Zakik Naik’s banned Islamic organisation ‘gave Rs 80,000 to ISIS recruit who planned Republic Day terror attck" pada 22 November 2016. “Gw kasih screen capture udah, link berita udah. Klo ga mau percaya ya gapapa. Tp klo blg gw asal njeplak, itu lo bth vocer isi ulang IQ,” kata Ernest.
Namun, kini Ernest telah meminta maaf kepada masyarakat, khususnya umat Islam karena tergesa-gesa percaya pada media barat tersebut. Permohonan maaf itu juga disampaikannya melalui akun Twitter-nya.
"Memaafkan atau tidak adalah 100 % hak teman2. Yg bisa saya lakukan skrg adalah introspeksi agar hal ini jgn terjadi lagi di kemudian hari," tulisnya.