REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Panitia Kompetisi Esai Bina Sarana Informatika (BSI) secara resmi telah menetapkan nama-nama pemenang Kompetisi Esai yang diselenggarakan dalam rangka HUT BSI yang ke-29. Proses penjurian esai bertema “AKU BSI, Menggagas Pendidikan Indonesia” telah usai. Anggota dewan juri berasal dari internal, sedangkan untuk peserta lomba terbuka bagi masyarakat umum.
Walaupun waktu pelaksanaan Kompetisi Esai terbilang singkat, 7 – 27 Februari 2017, dari catatan panitia ada 77 naskah yang masuk ke panitia, yang kemudian diseleksi dalam tiga tahap penjurian.
Penjurian pertama, meliputi kesesuaian tema dan subtema, yakni Peran Perguruan Tinggi Di Masyakarat, Peran Perguruan Tinggi Bagi Kemajuan Bangsa serta Kiprah Perguruan Tinggi Di Era Digital. Selain itu juga dinilai pada kelengkapan naskah, serta data administratif dengan menghasilkan 61 finalis.
Kemudian penjurian kedua, dengan menganalisa kemanfaatan untuk BSI, kreativitas gagasan, kesesuaian dan aktualisasi topik, data dan informasi, analisis dan kesimpulan serta kemampuan penulis dalam menstranfer gagasan untuk dapat diadopsi. Pada tahap ini 29 naskah dinyatakan lolos.
Selanjutnya, melalui proses diskusi dan kesepakatan, pada tahap ketiga ditetapkan karya terbaik untuk menjadi juara pertama sampai ketiga. Selain piagam penghargaan dan sertifikat, para pemenang juga mendapat uang tunai. Selanjutnya, naskah-naskah pemenang yang masuk dalam 29 besar, akan dibukukan dalam buku berjudul AKU BSI, Menggagas Pendidikan Untuk Indonesia.
Juara pertama Kompetisi Esai HUT ke-29 BSI adalah Andika Hendra Mustaqim (ABA BSI Jakarta), dengan judul esai “Mengoptimalkan Kiprah BSI Sebagai Pencetak Pengusaha Start-up di Era Digital”. Juara kedua adalah Muhamad Raihan Febriansyah (AKOM BSI Jakarta), dengan judul “Hantam Hoax Dari Kampus”. Sedangkan Juara kertiga adalah Astrie Krisnawati (Universitas Telkom, Bandung) dengan judul esai “Peran Perguruan Tinggi Dalam Sinergi Pembangunan Berkelanjutan”.
Direktur BSI Naba Aji Notoseputro mengungkapkan, kompetesi esai ini diharapkan dapat melahirkan gagasan bagi perbaikan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia, serta kualitas BSI.
“Terima kasih kepada para peserta yang telah berpartisipasi mengikuti kompetisi esai ini. Opini, ide maupun gagasan yang telah disampaikan semoga dapat bermanfaat bagi pendidikan tinggi di Indonesia, serta BSI pada khususnya. Pada tahun berikutnya, dengan jarak waktu yang semakin panjang, kami berharap jumlah naskah yang kami terima akan bertambah,” ungkap Naba Aji Notoseputro.