REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti masalah lingkungan hidup dalam perhelatan Asosiasi Negara Lingkar Samudra Hindia (Indian Ocean Rim Association/IORA) 2017 yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC) Selasa (7/3) pagi. Ia menegaskan, masalah lingkungan hidup merupakan persoalan yang membutuhkan perhatian mendesak dari berbagai kalangan.
"Lingkungan hidup, juga merupakan sebuah urusan yang memerlukan perhatian secara mendesak," kata Jokowi dalam acara IORA, di Jakarta Convention Center, Selasa (7/3).
Ia pun kemudian menjelaskan, selama menjabat sebagai Presiden sejak 2014, pemerintahannya menerapkan program penindakan terhadap pencurian ikan atau illegal fishing. Selain itu, pemerintahannya juga mengambil berbagai langkah kebijakan lainnya untuk mengatasi masalah kebakaran hutan dan lahan gambut yang menyebabkan pencemaran udara hingga ke negara tetangga.
"Sejak saya menjabat 2014, pemerintah saya menerapkan program penindakan tegas illegal fishing dan mengambil langkah konkret untuk kurangi kebakaran hutan dan lahan gambut yang tiap tahun mencemari udara dengan asap dan kabut," ujar Jokowi.
Polusi udara yang semakin memburuk pun, lanjut dia, juga disebabkan oleh budaya masyarakat maupun komunitas yang sering kali membakar sampah di lapangan terbuka. Selain sampah yang dibakar kemudian menyebabkan polusi udara, sampah plastik juga dapat terbawa hingga ke laut dan menyebabkan pencemaran di laut. Jumlah sampah di lautan inipun semakin bertambah besar saat ini.
"Sampah plastik masuk ke lautan kita setiap tahun dalam jumlah yang dahsyat. Dan rasanya jumlah itu makin bertambah," tambah dia.