REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Bagian Hukum, Teknis dan Humas KPU DKI Jakarta, Sahruni, mengakui jika ada kesalahpahaman terkait aksi walk out paslon Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Syaiful Hidayat pada acara rapat pleno terbuka penetapan putaran kedua pilkada pada Sabtu (4/3). KPUD mengaku tidak dapat menghubungi LO paslon nomor urut dua tersebut sebelum acara dimulai.
Sahruni menjelaskan, pada Sabtu, pihaknya menjadwalkan beberapa agenda yakni rapat pleno terbuka penetapan peserta pemilihan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta 2017 putaran kedua, penyerahan nomor urut paslon dan launching tahapan pemilihan. Undangan untuk acara itu telah disampaikan kepada para undangan audiens KPU DKI Jakarta dan setiap paslon.
"Surat undangan disampaikan langsung ke paslon melalui LO. Undangan untuk paslon nomor urut dua telah disampaikan kepada Irvan Habibie Pulungan, sementara undangan untuk paslon nomor tiga sudah diberikan kepada Ramdani," ujar Sahruni dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Senin (6/3).
Berdasarkan undangan baik dalam bentuk surat maupun undangan cetak, telah disampaikan bahwa acara dimulai pukul 19.30 WIB. Adapun audiens diundang sejak pukul 18.00-19.30 WIB untuk tujuan registrasi dan makan malam yang telah disiapkan panitia.
Acara seremonial dan rapat pleno rencananya sesuai agenda, yakni pukul 19.30 WIB. Adapun ketua dan anggota KPU DKI Jakarta serta panitia lain telah berada di lokasi, yakni Flores Balroom Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, beberapa jam sebelum acara dimulai.
Menurut Sahruni, makan malam untuk paslon telah disiapkan di ruang VIP yang berada di lantai satu. Sementara itu, makan malam bagi undangan disiapkan di luar ruang Flores.
Sahruni pun menjelaskan kronologi aksi walk out yang dilakukan Ahok-Djarot berdasarkan keterangan panitia. Pada pukul 19.00 WIB calon wakil gubernur nomor urut dua, Djarot Syaiful Hidayat hadir sendiri tanpa calon gubernur Ahok. Tidak lama kemudian, Djarot keluar ruangan bersama tim kampanyenya. "Panitia KPU DKI Jakarta tidak mengetahui ke mana Pak Djarot pergi," ujar Sahruni.