Jumat 03 Mar 2017 17:38 WIB

Tokoh Lintas Agama Apresiasi Pertemuan dengan Raja Salman

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Ani Nursalikah
Menlu Retno Marsudi memberikan keterangan pers terkait pertemuan tokoh lintas agama bersama Raja Salman, Jumat (3/3).
Foto: Republika/Debbie Sutrisno
Menlu Retno Marsudi memberikan keterangan pers terkait pertemuan tokoh lintas agama bersama Raja Salman, Jumat (3/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo berhasil mempertemukan sejumlah tokoh lintas agama dengan Raja Arab Saudi, Raja Salman bin Abdul Aziz Al Saud. Pertemuan ini dilakukan untuk memperkenalkan keberagaman agama yang ada di Indonesia.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menuturkan, dalam pertemuan ini terdapat 28 tokoh yang mewakilkan enam agama yang ada di Indonesia. Masing-masing dari keenam agama menyampaikan pesan dan harapan kepada Raja Salman. Dari pesan tersebut, dapat disimpulan beberapa keinginan tokoh agama.

Menurut Retno, semua tokoh agama sangat menyambut baik atas inisiatif yang dilakukan Presiden Joko Widodo mengadakan pertemuan antara Raja Arab Saudi dengan tokoh lintas agama. Para tokoh pun mengapresiasi kesediaan Raja Salman bertemu dengan pemuka agama yang ada di Indonesia.

‎"Pertemuan ini dinilai sebagai satu kesejukan pertemuan. Ini juga menunjukkan kearifan dan kebijaksanaan kedua negara untuk terciptanya harmoni, toleransi bagi terwujudnya perdamaian di dunia," ujar Retno dalam konferensi pers di kantornya, Jumat (3/3).

‎Retno mengatakan, para tokoh lintas agama menilai pertemuan seperti ini sangat baik. Untuk itu, kegiatan seperti ini harus sering dilakukan. Sebab dasar dari persatuaan seperti ini yang harus dijaga tidak hanya bagi Indonesia, tapi bagi seluruh dunia. Melalui komunikasi tersebut, tokoh lintas agama mengajak untuk selaluy menebar kebenaran dan keadilan.

Dalam pertemuan ini, salah satu tokoh agama, yakni Profesor Azyumardi Azra mengajak melakukan kerja sama dalam dialog lintas agama di Wina yang didukung Kerajaan Arab Saudi, dan bisa memberdayakan Islam yang lebih maju.

Pertemuan ini, lanjut Retno, menjadi momen yang sangat penting karena disambut baik oleh semua pihak. Apalagi pertemuan ini dilaksanakan dan diinisiasi oleh Indonesia yang merupakan negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia.

"Pertemuan lintas agama ini dilakukan dengan seorang raja dan sekaligus sebagai penjaga dua kota suci. Ini pertemuan yang sangat baik dengan pesan toleransi, harmoni, dan kemajemukan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement