REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Organda DIY mulai membuat tata rencana transportasi darat yang akan melayani penumpang di New Yogyakarta International Airport (NYIA) Kulonprogo. Hal itu disampaikan Ketua Organda DIY Agus Andriyanto, Kamis (2/3).
Ia menjelaskan pihaknya telah menyampaikan konsep kebutuhan transportasi di NYIA ketika bertemu dengan Gubernur DIY beberapa waktu lalu. Koordinasi dengan PT Angkasa Pura akan segera dilakukan guna membahas terkait perencanaan kebutuhan transportasi bandara.
‘’Yang jelas sesuai instruksi Gubernur, kami diminta melakukan pembicaraan dengan PT Angkasa Pura I. Harapan Pak Gubernur, taksi di DIY jangan hanya jadi penonton. Maka kami membuat planning layanan transportasi,’’ tuturnya.
Agus menambahkan, dalam studinya minimal akan ada lima jenis angkutan darat yang akan beroperasi berhubungan dengan NYIA Kulonprogo diantaranya taksi. Pihaknya mengusulkan adanya penataan taksi dengan desain khusus serta perlu dilakukan penambahan kuota untuk melayani Kulonprogo.
Untuk taksi akan ada studi yang arahnya berbeda dengan taksi yang saat ini sudah beroperasi. Kemungkinan akan didesain dengan bentuk yang khusus bandara. Selain itu, kata dia menambahkan, akan ada angkutan pemandu moda yang nanti dapat mengakses ke bandara.
Dari pemandu moda, kata Agus menambahkan, akan ada 10 jalur yang akan dilayani. Mulai dari Gunungkidul yang nantinya direncanakan dua jalur yang akan melalui trayek jalur jalan lingkar selatan (JJLS) melewati Panggang, Saptosari, dan trayek jalur tengah Yogyakarta-Wonosari.
Selanjutnya, kata Agus, trayek ke arah Kota Yogyakarta, akan ada beberapa destinasi dari Giwangan, Jombor, Condongcatur hingga park and ride di Jalan Wates, Gamping, Sleman. ‘’Kondisi park and ride ini akan jadi sentral penting,’’ kata dia.
Selain itu, pihaknya juga merencanakan jalur menuju Kota Yogyakarta melalui Palbapang, Bantul. Palbapang juga akan menjadi pusat transfer poin penumpang ke bandara. Sehingga nanti bisa mengarah ke selatan menuju tempat wisata atau ke utara masuk ke Kota Yogyakarta. ‘’Kalau Palbapang menjadi tempat sentral transfer poin bisa ke selatan utara, timur. Kalau memang di situ kereta akan diaktifkan kembali yang masuk ke kota maka cukup jadi poin penting,’’ jelasnya.
Lebih lanjut Agus mengatakan pihaknya juga merencanakan angkutan lintas yang diharapkan bisa melayani masyarakat sekitar untuk bisa masuk ke bandara. Kemudian ada angkutan internal lingkungan dalam bandara seperti angkutan milik maskapai, serta akan ada angkutan antar kota antar propinsi (AKAP).
Kebutuhan penumpang di NYIA sesuai hasil studinya diperkirakan sekitar 70 hingga 78 unit armada setiap jamnya. Karena pertimbangannya pesawat besar bisa masuk ke bandara tersebut. Oleh karena itu, dari sisi transportasi kemungkinan akan menyerap tenaga kerja yang cukup tinggi. ‘’Prediksi kami ada 12.000 penumpang per hari. Sehingga kebutuhan armada di bandara sekitar 70 hingga 78 unit per jam,’’ katanya.