Kamis 02 Mar 2017 08:03 WIB

Ahok Sebut Harus Relokasi 5.000 KK di Ciliwung

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Ani Nursalikah
Pekerja menyelesaikan proyek normalisasi Sungai Ciliwung di Bukit Duri, Jakarta.
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Pekerja menyelesaikan proyek normalisasi Sungai Ciliwung di Bukit Duri, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Pejawat DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta harus merelokasi sekitar 5.000 kepala keluarga yang tinggal di dekat sekitar Sungai Ciliwung. Pembebasan lahan warga tersebut akan bekerja sama dengan Badan Pertanahan Negara (BPN)

"Pembebasan dengan BPN sudah ketemu. BPN butuh uang operasional sekian persen untuk ngukur. Itu ada peraturan Mendagri, ada peraturan menteri keuangan. Kita harus bayar," ujar Ahok di Balai Kota, Rabu (1/3)

"Untuk bayar ke BPN itu utang dulu, baru di ABDP urus supaya pembebasan lahan cepat. Kan masyarakat mau, karena juga pada naik, setelah kita bikin inspeksi, harga tanah sudah pada naik. Tadi harga rumah Rp 150 juta di Kampung Pulo, sekarang Rp 1,5 miliar," katanya lagi.

Sementara itu, Kepala Dinas Sumber Daya Air Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Teguh Hendrawan meminta waktu untuk membahas normalisasi Sungai Ciliwung dan Sunter dengan tim pemegang kepentingan. Pembicaraan tersebut terkait dengan mekanisme pembebasan, baik masalah administrasi maupun pembebasan lahan.

Ia mengatakan normalisasi yang dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta fokus pada delapan titik, diantaranya, Bukit Duri, SMAN 8 Jakarta, Gang Arus,  Cipinang Melayu, dan Sungai Sunter.

"Kita sudah mendapatkan jawaban Pak Iskandar dari BBWSCC, April mereka akan langsung eksekusi. Kalau April dikerjakan, Oktober sudah selesai untuk pembangunan sheetpile di lapangan," ujar Teguh.

Pada pekan depan, Teguh menuturkan, akan dilakukan sosialisasi sebelum dilakukannya relokasi. Sosialisasi tersebut akan dilakukan oleh Wali Kota Jakarta Timur dan Jakarta Selatan.

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC), T. Iskandar menarget relokasi selambat-selambatnya dimulai pada April tahun ini. Relokasi tersebut akan dimulai dari Bukit Duri hingga Perumahan Garuda.

"Itu sepanjang 700 meter dengan perkiraan bidang 364 bidang. Jadi ini target kita untuk April, selambat-lambatnya sudah kita mulai," ujar Iskandar.

"Yang kedua, Gang Arus. Gang Arus kan dari 700 meter, 110 bidang. 27 bidang sudah kita relokasi November yang lalu, sisa 83 bidang. Peta bidang juga sudah keluar. Ini lagi verifikasi di BPN, kita minta percepat supaya april ini juga bisa kita mulai. Selanjutnya untuk (Sungai) Sunter juga seperti itu," katanya.

Selaras dengan Teguh, Iskandar juga menyatakan pekan depan diharapkan sudah ada sosialisasi masyarakat terkait relokasi. Tak hanya itu, masyarakat juga akan disosialisasikan terkait rumah susun dan pengundian sebelum menempati rumah susun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement