Rabu 01 Mar 2017 15:53 WIB

Luhut: Beberapa Daerah akan Dapat Investasi Raja Salman

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Bilal Ramadhan
Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud keluar dari pesawat saat mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (1/3).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud keluar dari pesawat saat mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (1/3).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud, disebut-sebut akan menginvestasikan 25 miliar dolar AS atau Rp 333 triliun di Indonesia.‬ Menurut Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan setidaknya 10 hal akan dikerjasamakan. Raja Salman pun, akan berinvestasi ke beberapa daerah di Indonesia.

"Sudah dipastikan akan mendapatkan investasi dari Raja Salman yakni Bontang, Cilacap, Bangka dan Belitung," ujar Luhut usai mengisi kuliah umum di Aula barat ITB, Jalan Ganesha, Kota Bandung, Rabu (1/3).

Saat ditanya tentang kemungkinan investasi di Jabar, Luhut belum bisa memastikannya. Namun Ia yakin Jabar juga termasuk wilayah yang akan mendapatkan investasi dari Raja Salman.‬ Saat ini, Jabar sendiri memiliki sumber daya alam berupa panas bumi untuk dikembangkan sebagai energi. Sumber panas bumi di Jabar, ada di Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut.‬

‪"Mungkin ada di sektor geothermal. Yang jelas pasti banyak menyerap tenaga kerja lokal," kata Luhut.‬

Raja Arab Saudi, kata dia, di antaranya akan berinvestasi di sektor kilang minyak, penerbangan, bahan bakar minyak, tol laut, pariwisata, dan lainnya.‬ Di sektor pariwisata, Indonesia di Padang atau masuk di Bangka dan Belitung yang sudah siap. "Jadi nanti bisa terbang dari Riyadh langsung ke situ," katanya.

Luhut belum bisa merinci investasi Raja Salman. Namun nilai investasinya bervariasi di setiap sektor dan daerahnya.‬ Satu daerah, bisa beberapa juta dolar. "Kalau kilang minyak nilai investasinya sampai 6 miliar dolar AS," kata Luhut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement