Selasa 28 Feb 2017 22:48 WIB

Ketua Fraksi Hanura Dianiaya di Ruang Sidang DPRD Sukabumi

Pemukulan, ilustrasi
Foto: Wordpress
Pemukulan, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Ketua Fraksi Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Topik Surahman menjadi korban penganiayaan saat tengah melakukan rapat komisi DPRD di Gedung Pendopo setempat.

"Saat kejadian saya tengah rapat bersama pimpinan dan anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi di Gedung Pendopo yang berada di Jalan Ahmad Yani Kota Sukabumi. Tiba-tiba saya ditarik oleh AS (pelaku penganiaya) dan langsung dipukuli sebanyak lima kali di bagian pipi sebelah kiri," kata Topik di Sukabumi, Selasa (28/2).

Informasi yang dihimpun, penganiayaan tersebut dilakukan oleh mantan Ketua Partai Hanura Kabupaten Sukabumi bernisial AS sekitar pukul 11.00 WIB. Penganiayaan ini diduga ada kaitannya dengan perubahan struktur Fraksi Partai Hanura di DPRD.

Awalnya, istri AS menjabat sebagai Ketua Fraksi Partai Hanura, namun sekitar sepekan digantikan oleh Topik setelah adanya surat keputusan dari DPD Partai Hanura Jabar.

Dengan adanya penganiayaan ini, pihaknya langsung melapor ke Polres Sukabumi Kota dan dilakukan visum et refertum. Korban baru berhenti dipukul setelah anggota DPRD yang lain melerainya.

Sementara itu, Ketua DPC Partai Hanura Kabupaten Sukabumi Wandi Ruswandi mengatakan, adanya kasus penganiayaan ini jelas sudah merusak harga diri partai dan meminta pihak kepolisian mengusut tuntas kasus penganiayaan ini. Apalagi dilakukannya anggotanya tengah melaksanakan tugas sebagai anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi dan dilakukan di ruangan pemerintahan.

"Kami akan mengawal kasus penganiayaan ini dan berharap polisi menindak tegas walaupun pelaku merupakan politisi senior Partai Hanura, namun saat ini sudah tidak mempunyai jabatan struktural," katanya.

Hingga saat ini tim penyidik Satuan Reskrim Polres Sukabumi Kota masih melakukan penyelidikan dan sudah memintai keterangan korban dan informasinya akan segera melakukan pemanggilan kepada terduga pelaku penganiayaan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement