Senin 27 Feb 2017 21:35 WIB

Pengamat: Sikap Pemilih tak Dipengaruhi Dukungan Partai Politik

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Hazliansyah
Petugas KPPS menghitung surat suara di TPS 29 Kelurahan Kalibata, Kecamatan Pancoran, yang melakukan Pemungutan Suara Ulang (PSU), Jakarta, Ahad (19/2).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Petugas KPPS menghitung surat suara di TPS 29 Kelurahan Kalibata, Kecamatan Pancoran, yang melakukan Pemungutan Suara Ulang (PSU), Jakarta, Ahad (19/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari Universitas Paramadina Toto Sugiarto menilai, meski empat partai pengusung Agus-Sylvi mengambil jalan tengah di putaran kedua Pilgub DKI 2017, tidak akan meningkatkan tingkat golongan putih (Golput). Menurutnya, sikap pemilih tidak dipengaruhi oleh dukungan partai politik.

"Kalau soal pemilih memilih atau tidak, itu masalah pemilih dengan aktor atau politisi yang dipilih dan tidak berhubungan langsung dengan dukungan dari partai politik. Di pilkada ini, pemilih melihat siapa yang lebih akan memperjuangkan nasib mereka daripada (dukungan) partai-partai ini akan ke mana," kata Toto saat dihubungi Republika.co.id, Senin (27/2).

Toto melanjutkan, dua pasangan calon yang lolos ke putaran kedua Pilgub DKI Jakarta memang harus berlomba-lomba menarik dukungan dari partai-partai pengusung Agus-Sylvi. Sebab, dukungan dari Demokrat, PAN, PKB dan PPP itu akan membuat mesin politik paslon menjadi lebih kencang.

"Partai-partai itu penting untuk mesin politik, dimana nanti pernyataan dukungan akan membuat lebih kencang lagi mesin politiknya paslon yang didukung itu," ucap Toto.

Seperti diketahui, Koalisi Cikeas hingga saat ini belum menentukan akan mendukung pasangan Ahok-Djarot atau pasangan Anies-Sandi di putaran dua Pilgub DKI Jakarta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement