Senin 27 Feb 2017 20:53 WIB

Polda Riau Amankan Narkoba Senilai Rp 7,7 Miliar

Indonesia Darurat Narkoba (ilustrasi)
Indonesia Darurat Narkoba (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Kepolisian Daerah Riau dalam sepekan operasi antinarkotika dan obat-obatan terlarang (Antik) Siak 2017 pada 20-27 Februari. Polisi mengamankan barang haram tersebut yang diestimasi nilainya mencapai Rp 7,7 miliar.

"Itu estimasi harga barang bukti yang diamankan jika dijual ke pasaran Rp7.742.700.000," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Riau, Kombes Pol Guntur Aryo Tejo di Pekanbaru, Senin (27/2).

Rinciannya jumlah barang bukti yang diamankan adalah sabu-sabu dengan berat 3 kilogram 768,82 gram dengan nilai Rp7,4 miliar. Lalu 1.363 butir ekstasi Rp340.750.000 dan daun ganja 1 kilogram 326,86 gram senilai Rp1.950.000 serta uang Rp13.805.000. Semuanya itu termasuk dalam 91 kasus dengan jumlah tersangka 127 orang, 11 di antaranya tersangka target operasi dan non TO 116 tersangka.

"Kategori tersangka bandar 20 orang, pengedar 93 orang, dan pemakai 14 orang," ungkap Guntur.

Dari total 12 kabupaten dan kota peringkat pengungkapan kasus Kepolisian tertinggi ada Kepolisian Resor Kota Pekanbaru 14 kasus dengan 16 tersangka. Kedua Polres Rohul sembilan kasus 14 tersangka dan ketiga Polres Dumai 9 kasus dengan 13 tersangka.

Pasal dan ancaman hukuman yang dikenakan pada tersangka untuk bandar dan pengedar dikenakan Pasal 114 (2) jo pasal 112 (2) UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman mati dan 20 tahun. Sedangkan untuk pemakai dikenakan pasal 127 UU Nomor 35 Tahun 2009 dengan ancaman hukuman 4 tahun.

"Kebanyakan dari informasi masyarakat. Terima kasih pada masyarakat yang beri info sehingga mudah ditangkap pengedar, setiap informasi keterangan masyarakat dijamin keselamatannya," kata Guntur.

Dengan berbagai pengungkapan ini diharapkannya seluruh pihak bersama-sama bersinergi untuk menolak berbagai narkoba masuk Riau. "Untuk pengguna agar segera melaporkan ke Badan Narkotika Nasional Provinsi dan Kabupaten serta kepolisian untuk memdapat rehabilitasi supaya dipulihkan kembali," kata Guntur. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement