Senin 27 Feb 2017 02:34 WIB

Mensos Resmikan 45 Hunian Tetap Warga Adat Sialing

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Bayu Hermawan
Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa memberikan keterangan pers usai menemui 75 WNI yang diduga terlibat dalam kelompok radikal di Suriah, Jakarta, Senin (6/2)
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa memberikan keterangan pers usai menemui 75 WNI yang diduga terlibat dalam kelompok radikal di Suriah, Jakarta, Senin (6/2)

REPUBLIKA.CO.ID, TABALONG -- Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa, meresmikan 45 hunian tetap Komunias Ada Terpencil (KAT) Sialing. Sialing sendiri berada di Desa Nawin, Kecamatan Haruai, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan.

"Saya harap bapak dan ibu bisa gunakan dan manfaatkan rumah ini dengan baik. Untuk anak-anak. saya minta Pemkab Tabalong dapat mengupayakan layanan pendidikan dan layanan kesehatan, air bersih dan MCK umum yang layak," kata Khofifah lewat keterangan pers yang diterima Republika.co.id, Ahad (26/2).

Ia menilai, dengan tinggal menetap dan tercatat secara administratif pemerintah daerah setempat, warga KAT lebih mudah mengakses bantuan sosial pemerintah. Sejumlah bantuan yang ada seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Beras Sejahtera, Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS).

Khofifah mengatakan, penyediaan pemukiman KAT Sialing terwujud berkat kerjasama Kemensos dan Pemda Tabalong, dengan lahan pembangunan hunian tetap disiapkan Pemkab Tabalong berikut lahan bercocok tanam. Sedangkan, pembangunan hunian tetap warga Suku Dayak Deah Sialing, memaka APBN Kemensos 2016.

Total, ada 45 kepala keluarga mendapat setiap hunian tetap beserta isinya, yang dianggarkan sekitar 40 juta rupiah per kepala keluarga. Selain hunian tetap, warga mendapatkan jaminan hidup selama enam bulan, peralatan kerja, peralatan rumah tangga dan bibit tanaman, yang dilanjutkan dengan berbagai program penguatan.

"Tahun ini juga akan dilakukan penguatan sosial ekonomi, sosial budaya, penguatan SDM, serta menyiapkan pendamping sosial," ujar Khofifah.

Sementara, demi mendukung Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas), Khofifah meminta seluruh pemukiman sosial, disiapkan Posyandu atau Pos Pelayanan Terpadu untuk bayi dan balita. Fasilitas itu utamanya ditujukan bagi seluruh pemukiman sosial Suku Anak Dalam, Orang Rimba dan Komunitas Adat Terpencil (KAT), setidaknya sebulan sekali.

"Tujuannya, agar anak-anak KAT terpantau berat badannya, tinggi badannya, mendapat edukasi soal gizi dan Pemberian Makanan Tambahan (PMT), dan ibu mendapat penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat, serta peningkatan gizi anak," kata Khofifah saat meninjau pemukiman sosial warga KAT.

Ibu dengan bayi dan balita, lanjut Khofifah, atau ibu hamil dapat berkonsultasi dengan para kader postandu, sehingga proses reintegrasi sosial berjalan. Mengakhiri kunjungannya, Khofifah menyempatkan meninjau kebun kecil yang ada di belakang hunian tetap warga KAT, ditemani pemilik kebun, memetik tomat terong, kacang panjang dan cabai.

"Ini menunjukkan mereka sudah terintegrasi dengan sumber ekonomi mereka ke depan," ujar Khofifah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement