Sabtu 25 Feb 2017 22:23 WIB

Pengunjung Danau Tambing Didominasi Pelajar-Mahasiswa

Pengunjung bertenda di kawasan eko wisata Telaga Tambing yang masuk kawasan Taman Nasional Lore Lindu (TNLL) di Desa Sedoa, Lore Utara, Poso, Sulawesi Tengah.
Foto: Antara
Pengunjung bertenda di kawasan eko wisata Telaga Tambing yang masuk kawasan Taman Nasional Lore Lindu (TNLL) di Desa Sedoa, Lore Utara, Poso, Sulawesi Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Pengunjung wisata Danau Tambing di kawasan Taman Nasional Lore Lindu, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, selama ini didominasi oleh kalangan pelajar dan mahasiswa.

Kepala Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu (TNLL) Sudaryatna di Palu, Sabtu (25/2) mengatakan kebanyakan pengunjung adalah mahasiswa dan pelajar karena TNLL memang membuka kerja sama yang luas dengan lembaga-lembaga pendidikan untuk memanfaatkan kawasan itu bagi kepentingan pendidikan.

Sementara untuk pengunjung dari luar negeri, rata-rata adalah para penggemar dan peneliti burung.

Ia mengatakan setiap hari libur, banyak sekali pelajar dan mahasiwa yang berkunjung ke lokasi wisata yang terletak di sekitar Desa Sedoa, Kecamatan Lore Utara, Kabupaten Poso tersebut.

Para pengunjung sangat tertarik dengan obyek wisata itu karena memiliki keunikan, menarik dan juga untuk cocok untuk tempat penelitian.

Di tempat itu, kata Sudayatna, para peneliti bisa melakukan riset mengenai satwa, tanaman dan obat-obatan karena di lokasi obyek wisata selain pengunjung bisa santai sambil memancing, juga melakukan penelitian tanaman anggrek, kantong semar dan berbagai jenis burung yang tidak ada di tempat lainnya.

Ada banyak jenis burung yang hidup dan berkembangbiak di sekitar Danau Tambing. "Itu yang banyak diburu para peneliti dari berbagai belahan dunia, teramasuk dari dalam negeri," katanya.

Sementara para pengunjung lokal yang kebanyakan adalah mahasiswa dan pelajar, mereka paling suka berkemah beberapa hari sambil menikmati panorama danau dan hutan yang ditumbuhi berbagai jenis pohon khas Sulawesi Tengah.

Di antaranya pohon khas Sulteng yakni kayu leda yang merupakan jenis kayu khas yang terkenal di daerah ini.

Pihak TNLL mengutip biaya masuk ke lokasi untuk kalangan pelajar dan mahasiswa masing-masing Rp 5.000/orang, sementara untuk wisatawan manca negara Rp 250.000/orang. Wisatawan atau pengunjung lainnya yang ingin menginap, TNLL menyiapkan tenda sewa sebesar Rp 15.000 per malam.

Juga ada rumah pengamatan dan penelitian yang disediakan di lokasi wisata terletak pada ketinggian 1.700 meter dari permukaan laut dan berada pada jalur jalan provinsi menghubungkan Kota Palu dengan Kecamatan Lore itu.

Dari Kota Palu, Danau Tambing bisa dijangkau dengan naik kendaraan sepeda motor atau mobil dengan waktu tempuh sekitar dua jam melewati wilayah wilayah Palolo, Kabupaten Sigi. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement