REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Balai Taman Nasional Lore Lindu (BTNL) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan terus membenahi Rano Kalimpa'a. Kawasan yang lebih dikenal dengan nama Danau Tambing itu menjadi salah satu lokasi wisata edukasi untuk masyarakat dalam dan luar negeri di Sulawesi Tengah.
Danau Tambing, menurut Kepala BTNL Jusman, adalah salah satu tempat wisata di dalam kawasan Taman Nasional Lore Lindu, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, yang setiap akhir pekan artau hari libur selalu dipadati pengunjung untuk menghabiskan waktu bersama teman maupun keluarga.
"Jumlah pengunjung terus meningkat sehingga Balai Taman Nasional Lore Lindu terus berupaya membenahinya agar pengunjung lebih puas menikmati keindahan alam dengan fasilitas yang lebih memadai," kata Jusman di Palu, Senin.
Taman Nasional Lore Lindu dengan Danau Tambing di dalamnya.
Bahkan, pihak Balai TNLL akan membuat lokasi wisata yang kerap dijadikan sebagai tempat berkemah bagi para pencinta wisata alam terbuka ini menjadi destinasi wisata yang bisa mengedukasi pengunjung untuk mencintai alam dan melestarikannya. Selain keindahan alamnya, Danau Tamning memiliki kekayaan hayati yang mumpuni, seperti hutan lebat yang mengelilinginya, ratusan varian burung, serta sejumlah spesies endemik yang hidup di danau.
"Juga berguna untuk pendidikan, kalau kita keliling, pohon pohon di sini sudah diberi label. Kami juga punya beberapa jenis anggrek, antara lain jenis endemik kantong semar, yang sengaja dikoleksi untuk dipamerkan ke pengunjung," ungkap Jusman.
Menurut dia, Balai TNLL telah membuat rencana induk terkait pembenahan dan pembangunan fasilitas wisata pendidikan di Danau Tambing. Diharapkan keberadaan fasilitas tersebut dapat menunjang aktivitas wisata bagi pengunjung.
Jusman mengatakan, pemandangan wisata yang masih asri serta sejumlah flora dan fauna yang ada di Danau Tambing menjadi daya tarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara untuk berkunjung. Biasanya setiap akhir pekan, Danau Tambing ramai dengan pengunjung yang berkemah dan menikmati suhu dingin yang hampir mencapai 15 derajat Celcius .
Tidak hanya itu, pagi hari adalah waktu yang ditunggu oleh pengunjung Danau Tambing. Di saat itulah, kepulan kabut akan menyelimuti permukaan danau.
"Di sini tempatnya dingin, terus nyaman juga. Baru dua kali saya ke tempat ini," kata Ayu, warga dari Provinsi Sulawesi Barat yang ditemui di Danau Tambing belum lama ini.
Selain itu, di danau ini juga terdapat sejumlah habitat yang dilindungi dan tumbuh terlindungi dari tangan penjarah. Danau seluas kurang lebih lima hektare ini menjadi sumber air bagi kehidupan hayati tropis.