Jumat 24 Feb 2017 22:51 WIB

Cabai Lokal Mahal, Warga Ngawi Konsumsi Cabai Kering Impor

Cabai kering (ilustrasi)
Foto: Antara, Ahmad Subaidi
Cabai kering (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NGAWI -- Sejumlah warga Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, beralih mengonsumsi cabai kering impor. Ini karena cabai segar lokal, terlebih jenis cabai rawit merah, di pasaran harganya masih tinggi, mulai Rp 130 ribu hingga Rp 150 ribu per kilogram.

Sejak beberapa pekan terakhir, di pasaran banyak terdapat pasokan cabai kering, kata Sumiati, pedagang cabai di Pasar Besar Ngawi, Jumat (24/2). Ia menyebutkan dua jenis cabai kering di pasaran saat ini, yakni cabai kering lokal dan cabai kering impor. "Karena harganya (cabai impor) lebih murah, banyak yang membeli," kata Sumiati.

Menurut dia, harga cabai kering lokal mencapai Rp 80 ribu/kg, sedangkan cabai kering impor mencapai Rp 60 ribu/kg. 

"Sejak hadir di wilayah Ngawi, harganya lumayan stabil karena pasokannya banyak. Warga juga mulai suka," katanya.

Ia bisa menjual rata-rata per hari 10 kilogram, baik untuk cabai kering lokal maupun impor. Meski wujudnya kering, warga banyak yang memilih karena lebih hemat untuk pengeluaran belanja. 

Jika dibandingkan dengan jenis cabai segar lainnya, warga tetap memilih yang cabai kering karena hal ini merupakan kebutuhan dasar dapur.

"Ibu-ibu 'kan tidak mungkin memasak sayur atau membuat sambal pecel dengan cabai hijau besar atau lalapan. Biasanya untuk sambal pecel campuran antara cabai rawit dengan cabai keriting. Berhubung cabai rawitnya mahal, diganti campurannya dengan cabai kering," katanya.

Harga cabai keriting saat ini berkisar antara Rp 35 ribu dan Rp 40 ribu/kg, cabai merah besar Rp 35 ribu/kg, cabai rawit hijau lalapan Rp 80 ribu/kg, dan cabai hijau besar Rp 25 ribu/kg.

Wati, konsumen, mengaku terpaksa mencampur kebutuhan bumbu pedasnya antara cabai keriting dan cabai kering.

"Meski bentuknya kering, saya tetap membelinya karena harganya lebih murah daripada cabai rawit. Untuk bumbu masakan saya campur antara cabai merah, cabai keriting, dan cabai kering," katanya.

Ia berharap harga cabai rawit merah dapat segera turun dan normal kembali di kisaran Rp 30 ribu hingga Rp 50 ribu/kg.

Naiknya harga hingga tak terkendali itu, kata dia, disebabkan karena pasokan komoditas tersebut yang minim akibat petani gagal panen.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement