REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membeberkan strategi yang akan digunakan di putaran kedua Pilkada DKI. Anies mengaku, tak akan banyak yang berubah dari strategi pada putaran pertama.
Cagub nomor tiga ini menilai, strategi pada putaran pertama terbukti efektif. Pasangan Anies-Sandi mampu mendulang hampir 40 persen suara. Angka itu menjawab pesimisme beberapa pihak yang meragukan paslon dengan jargon Salam Bersama ini.
"Artinya strategi itu berjalan, strategi itu berdampak dan kami akan teruskan," kata dia di Posko Pemenangan Anies-Sandi di Jalan Cicurug, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (24/2).
Anies mengatakan, ia bersama Sandiaga akan tetap fokus pada tema arau program utama yakni mengenai lapangan pekerjaan, program OK OCE, dan pendidikan berkualitas hingga tuntas dan gratis untuk warga Jakarta.
Dia yakin, dengan cara fokus pada program dan sosialisasi secara massal, Anies-Sandi akan bisa mendulang suara lebih banyak di putaran kedua. Anies menambahkan, hal lain yang tak kalah penting adalah menangkis informasi yang menyudutkan pasangan Anies-Sandi.
Baca juga, Relawan Agus-Slyvi Deklarasikan Dukungan ke Anies-Sandi.
Ia mencontohkan, pada putaran pertama, banyak masyarakat yang percaya bahwa program KJP akan dihentikan jika gubernur ganti. Ia harus mengklarifikasi isu miring tersebut saat blusukan di setiap tempat. Begitu juga dengan KJS dan pasukan oranye atau petugas kebersihan.
"Jadi malah dilanjutkan dengan KJP Plus, KJS Plus dan pasukan oranye. Kami kemarin tidak membayangkan, terlalu massal kampanye hitam seperti itu. Sekarang akan kita luruskan," ujar dia.