REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Banjir yang merendam ratusan rumah di dua kelurahan di kota Medan, Jumat (24/2) dinihari, perlahan surut. Debit air sungai yang meluap sudah kembali normal meski hujan ringan masih turun di wilayah tersebut.
Komandan Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (TRC-PB) BPBD Medan M Yunus mengatakan, hasil pemantauan yang dilakukan pihaknya, tinggi muka air daerah aliran sungai Deli sudah kembali normal. Sungai inilah yang meluap dinihari tadi dan mengakibatkan dua kelurahan di kecamatan Medan Maimun terendam.
"Tinggi muka air sungai sudah mengalami penurunan debit air. Arus normal dan kondisi cuaca di lapangan normal," kata Yunus, Jumat (24/2).
Yunus mengatakan, untuk kelurahan Sei Mati, ada tiga lingkungan atau rukun tetangga (RT) yang sempat terendam. Ada sekitar 70 rumah, lanjutnya, yang masih terdampak genangan air hingga pagi ini. Namun, genangan ini disebut akan segera surut dalam beberapa waktu ke depan.
"Warga tampak mulai membersihkan rumah mereka," ujar dia.
Sementara untuk kelurahan Aur, Yunus menyebut, ada sekitar 250 rumah di dua lingkungan yang terdampak banjir. Genangan air yang menggenangi ratusan rumah ini pun perlahan surut hingga sekarang.
"Warga bertahan di rumah masing-masing, tidak ada yang dievakuasi. Warga sudah mulai membersihkan rumah masing-masing dan aktivitas telah kembali normal," kata Yunus.
Yunus yang juga Manager Pusdalops BPBD Medan ini mengatakan, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Pihaknya pun menilai evakuasi warga terdampak kenaikan debit air tidak diperlukan hingga sekarang. "Kerusakan bangunan rumah atau fasilitas umum nihil dan bantuan yang diperlukan nihil," ujar dia.
Ratusan rumah di kelurahan Sei Mati dan Aur di kecamatan Medan Maimun, kota Medan, terendam banjir, Jumat (24/2) dinihari. Banjir dipicu meluapnya sungai Deli yang melintas di kelurahan tersebut. Selain karena hujan yang mengguyur kota Medan, air kiriman dari kawasan pegunungan yang berada hulu juga menjadi penyebab meluapnya sungai Deli.