Kamis 23 Feb 2017 18:04 WIB

Meski Dukung Pemerintah, Belum Tentu PPP Dukung Ahok

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Bayu Hermawan
Ketua umum PPP terpilih Romahurmuziy (Romy)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ketua umum PPP terpilih Romahurmuziy (Romy)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) hasil muktamar Pondok Gede, Romahurmuziy menegaskan arah dukungan PPP dalam putaran dua Pilkada DKI Jakarta tak terkait dengan koalisi partai pendukung Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Romahurmuziy menyebut, koalisi dalam Pilkada adalah koalisi tingkat lokal, bukan tingkat nasional. "Jadi sekali lagi Pilkada ini fenomena lokal, sama sekali tidak ada hubungan koalisi daerah dengan tingkat nasional," ujar Romahurmuziy di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (23/2).

Untuk itu, dalam menentukan arah dukungan PPP di Pilkada maka yang menjadi pertimbangan partainya adalah kearifan lokal di masing-masing daerah. Begitu halnya yang akan dilakukan PPP dalam putaran dua Pilkada DKI Jakarta.

"Karena dari 101 pilkada kemarin PPP juga mengusung beberapa kepala daerah dengan koalisi beragam baik dengan Parpol bersama di nasional mengusung pemerintah atau dengan partai lain yang tidak di dalam koalisi pemerintah," ujar pria yang kerap dipanggil Rommy tersebut

 

Namun demikian, ia mengaku hingga saat ini belum ada keputusan dari PPP terkait arah dukungan putaran Pilkada DKI Jakarta. Ia menegaskan, keputusan arah dukungan akan diumumkan pascapenetapan resmi KPU DKI hasil Pilkada DKI putaran pertama.

"Kita tahu persis bahwa tahapan baru akan berlangsung 23-28. Pleno baru akan dilaksanakan 27 (Februari). Setelah itu, Senin depan kami baru akan mengambil keputusan," ujarnya.

Namum tentunya, keputusan dilakukan dengan prosedur yang ada dalam ketentuan partai dimana memasukkan masukan seluruh pengurus PPP wilayah dan cabang DKI. Meski diakuinya, secara realitas politik pengurus PPP tingkat bawah telah mendeklarasikan dukungan ke salah satu calon.

"Sampai hari ini belum ada proses pengambilan keputusan resmi, tentu mereka masih sikap masing-masing. Kalau terbanyak kemana tentu warna PPP seperti hampir semua exit poll, mayoritas tetap ke nomor satu, ada yang pilih Anies-Sandi dan Ahok juga," ungkapnya.

Namun demikian, ia mengatakan komunikasi politik juga terus dilakukan kepada tim kedua pasangan calon dengan seimbang.

"Sudah, pasangan nomor tiga sampai hari ini bahkan sudah menemui kami DPP PPP pada hari pertama Pilkada dan mengajak untuk bergabung dengan paslon tiga. Tapi kami sampaikan hal yang sama," katanya.

Ketua DPP PDIP, Trimedya Pandjaitan masih berharap parpol koalisi pendukung Pemerintah solid dalam Pilkada DKI Jakarta yakni mengusung pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Hal ini karena menurutnya, Pilkada DKI sebagai parameter Pilpres 2019 mendatang

"Ya kita kan PDIP berharap kompak dalam segala hal, walaupun tidak semua Pilkada ya, Tapi karena Jakarta ini kan simbol dan semua sudah sepakat Pilgub Jakarta ini kan Pilgub rasa Pilpres, kita berharap untuk kemenangan pak Ahok, alangkah baiknya kalau parpol pendukung Pemerintah ini solid," ujarnya.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement