REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kemenko bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) memberikan alat pengukur tekanan darah mandiri kepada 64 kementerian/lembaga. Penyerahan ini juga sebagai ajakan Menko PMK kepada para aparatur sipil negara (ASN) untuk mulai hidup sehat.
Menko PMK Puan Maharani mengatakan, pemerintah berkomitmen untuk menyukseskan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas). Dimana hidup sehat itu harus dimulai sejak saat ini disaat banyak bentuk penyakit berkembang semakin mengganas. Salah satu hal yang bisa dilakukan ialah dengan upaya promotif dan preventif dengan secara mandiri mengukur tensi dan secara aktif chek up kesehatan.
Secara simbolis Puan menyerahkan alat pengukur tekanan darah mandiri kepada 64 kementerian dan lembaga. Penyerahan ini diwakili kepada Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Menteri Kesehatan Nila F Mooelek, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dan Menteri Pemberdayaan dan Perlidungan Anak Yohana Yembise di kantor Kemenko PMK, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (22/2).
Puan berharap, Pojok Mandiri dengan alat pengukur tekanan darah mandiri harus dilokasikan di tempat yang bisa dijangkau semua orang.
“Saya apresiasi apa yang coba kita lakukan ini. Salah satunya dengan Pojok Mandiri dengan tes pembuluh darah. Saya harap komitmen kita saat ini dengan memberikan alat pengukur tekanan darah mandiri kepada 64 kementerian/lembaga. Alat ini harus dijaga dan jangan sampai cepat rusak,” ucap Puan.
Dilingkup Kemenko PMK sendiri Puan akan membuat instruksi agar semua ASN bisa melakukan peregangan pada pukul 10.00 WIB dan pukul 15.00 WIB. Menurut Menko PMK, melalui Germas semua diajak untuk mau mengubah kebiasaan-kebiasaan perilaku dan hidup yang tidak sehat dengan perilaku hidup sehat salah satunya dengan memperbanyak aktifitas fisik melalui senam peregangan yang dilakukan saat tengah bekerja. Di tengah acara, Menko PMK beserta para undangan pun turut melakukan senam peregangan yang telah dicontohkan oleh peraga.
“Senam peregangan yang barusan dilakukan itu sangat baik, nanti saya akan memasang pengingat seperti alarm setiap jam 10 dan jam 2 supaya pegawai di Kemenko PMK ini selalu ingat untuk melakukan peregangan ketika sibuk bekerja” ujar Menko PMK
Puan meminta pola hidup sehat bisa dimulai dengan mengkonsumsi makanan sehat seperti singkong. Makanan sehat yang sederhana ini, katanya, bisa mengurangi konsumsi karbohidrat dan juga lemak. Dia juga meminta pola hidup diubah menjadi ke gaya hidup sehat dengan tidur cukup, jauhkan anak dari rokok.
"Saya himbau dan meminta ibu bapak untuk budayakan hidup sehat dengan melakukan langkah kecil. Tidur cukup, jauhkan anak dari rokok, pola makan dan teratur.Dan juga jangan terlalu memikirkan hoax yang ada di medsos sehingga semua hal positif dan terbaik untuk diri kita, lingkungan dan pekerjaan,” katanya.
Menkes Nila F Moelek menjelaskan, ada sekitar 1 hingga delapan alat yang akan tersedia di pojok pemeriksaan tekanan darah di masing-masing kementerian. Nila menjelaskan, jika biasanya di sudut ruangan ada pojok baca maka perlu disediakan pula pojok pemeriksaan tekanan darah. Hal ini penting sebab kasus hipertensi rendah di Indonesia itu persentasenya mencapai 80 persen dan hipertensi tinggi sekitar 0,1 persen.
“Dari riset kesehatan yang dilakukan Kemenkes pada 2013, 25, 8 persen atau seperempat penduduk kita hipertensi. Dan kemarin kita survey melalui Indeks Kesehatan Nasional 2016 meningkat menjadi 30,9 persen, ” papar Menkes.
Advertisement