Rabu 22 Feb 2017 10:05 WIB
Kebangkitan Umat 7

Mustafa Kamal, Neokomunis, dan Keabsahan Pilkada

Para ilmuwan di era Turki Utsmani meyakini bahwa musik memiliki kekuatan dalam proses alam.
Foto:
Massa dari Front Pembela Islam (FPI) dan Front Pancasila membakar kain bersimbol komunis di depan kantor Gubernur Jawa Timur, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (1/6).

Kita ke Indonesia. Tahun 1964, setahun sebelum pemberontakan G30S/PKI terjadi beberapa gejolak. Ada upaya pemiskinan massif, munculnya uang baru berlogo palu arit, pembubaran ormas Islam, penistaan agama. Ada pula kriminalisasi Ulama. Dus pengubahan ideologi. Lantas, sempat terbit Surat Edaran Mahkamah Agung RI, yang memutuskan hukuman berat terhadap pelaku penistaan agama.

Semua itu terjadi setelah adanya upaya benturan konflik horizontal. Setahun kemudian, meledaklah pemberontakan PKI tahun 1965. Dilansir RMOL edisi 31 Januari 2017, anggota Komisi III DPR RI Muhammad Syafii menegaskan, keadaan negara saat ini tak jauh beda dengan situasi tahun 1965 saat Partai Komunis Indonesia, PKI, melakukan gerakan pengkhianatan.

Katanya, sekarang uang baru kita dari pecahan 2.000 sampai 100 ribu, semua menggunakan lambang palu arit. Ia mengingatkan, tidak satu pun penganut agama yang akan diuntungkan jika komunis sudah mengambil alih kekuasaan di negeri ini. Menurut dia, sejak dahulu PKI bergerak tanpa wujud. Tiba-tiba muncul dan ada di mana-mana. Dan itu sedang terjadi hari ini. Karena itu, jangan berharap ada pembelaan dari pemerintah, aparat, negara kepada ulama. "Kita sedang dikendalikan oleh PKI," katanya.

Apa yang dikemukakan Syafii, persis dengan yang ditegaskan Sastrawan Taufik Ismail. Pada 29 Januari 2017, Tempo merilis berita berjudul "Taufik Ismail: Tahun Ketiga Jokowi Mirip Kebangkitan PKI".

Kutipan beritanya: Sastrawan Taufik Ismail menilai kondisi Indonesia pada tahun ketiga Presiden Joko Widodo memerintah, seperti situasi kebangkitan Partai Komunis Indonesia. "Situasi minggu-minggu dan bulan-bulan terakhir ini, mirip situasi pada tahun 62, 63, 64, dan 65," kata Taufik.

Indikasi kebangkitan neokomunis atau komunis gaya baru kerap kali telah diingatkan para pakar, TNI, Ulama, dan sejumlah pihak yang tak lelah mewanti-wanti. Tiga tahun ke belakang ini banyak terserak di media massa dan sosial media ihwal kentalnya sinyalemen kebangkitan PKI. Tapi, seperti yang diungkap Muhammad Syafii. “Jangan berharap pada pemerintah.”

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement