REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia akan kedatangan tamu terhormat Sri Baginda Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud. Kedatangan ini dijadwalkan pada 1 sampai 9 Maret 2017.
Sekertaris Kabinet Pramono Anung mengatakan, kunjungan kenegaraan ini merupakan kunjungan yang cukup bersejarah bagi Pemerintah Indonesia. Sebab, Raja dari Arab Saudi terakhir datang ke Indonesi pada 1970-an atau sekitar 40 tahun silam.
Tak tanggung tanggung, dalam kunjungan ini Raja Salman akan membawa rombongan sangat besar. "Kurang lebih ada 1.500 orang, 10 Menteri, dan 25 pangeran," kata Pramono di Istana Negara, Selasa (21/2).
Menurut Pramono, selama kunjungan ini, Raja Salman akan berada di Jakarta dari tanggal 1 sampai 3. Kemudian mulai tangal 4 hingga 9 Maret, rombongan ini akan beristirhat di pulau Bali.
Kunjungan yang sangat spesial ini juga membuat Presiden Joko Widodo bakal menganugerahkan bintang kehormatan tertinggi Republik Indonesia kepada Raja Salman. Terlebih, pada saat kunjungan Joko Widodo ke Arab Saudi, Raja Salman pun memberikan kehormatan tertinggi dari kerajaan Arab Saudi.
Pramono menuturkan, untuk pertama kali juga Presiden akan langsung menjemput Raja Salman tepat di pintu pesawat, karena hal tersebut juga dilakukan Raja Salman untuk Joko Widodo. Kedekatan ini memperlihatkan hubungan yang sangat dekat dan erat antara pemimpin Indonesia dan Arab Saudi.
Di sisi lain, Pemerintah Indonesia akan berupaya agar tercipta hubungan dalam hal investasi. Dalam kunjungan ini akan ada penandatanganan investasi antara Saudi Aramco untuk proyek di Cilacap sebesar enam miliar dolar AS. Kemudian ada juga penandatanganan proyek lain yang mencapai 1 miliar dolar AS.
"Kita targetkan akan ada investasi mencapai 25 miliar dolar AS dari Arab Saudi," ujar Pramono.