REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Putaran pertama Pilkada Jakarta pada 15 Februari lalu masih menyisakan persoalan Daftar Pemilih Tetap (DPT), dimana banyak warga yang tidak memilih karena tak masuk dalam DPT, terutama warga rusun korban penggusuran. Oleh karena itu, Ketua KPU DKI Jakarta, Sumarno berjanji akan membenahi DPT untuk putaran kedua pada 19 April 2017.
''Soal daftar pemilih. Itu akan dilakukan pembenahan. Kemarin terbukti masih banyak warga yang belum terdaftar sebagai pemilih. Ini akan dilakukan pembenahan,'' kata Sumarno, di Jakarta, Ahad (19/2).
Menurut Sumarno, permasalahan DPT muncul karena banyak warga yang tidak memberikan akses, terutama warga yang tinggal di apartemen, perumahan eksklusif, dan rumah mewah. ''Ini pembelajaran semua,'' ujarnya.
Soal logistik, kata dia, harus dipastikan mencukupi jumlah pemilih. Namun, terpenuhinya logistik juga bergantung kepada data pemilih yang akurat. Menurutnya, permasalahan yang muncul pada putaran pertama adalah karena pemilih meningkat, lalu DPTB membludak. ''Padahal surat suara tersedia hanya sejumlah DPT dan 2,5 persen. Ini melampaui yang 2,5 persen itu,'' katanya.