REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2017, tidak semua partai berbasis Islam mendukung calon gubernur Muslim. Salah satunya adalah yang dilakukan oleh Partai Amanat Nasional (PAN) di Papua Barat.

Namun, Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan memiliki alasan logis untuk mendukung Dominggus Mandacan-Muhammad Lakotani. Hasil sementara kedua pasangan itu dapat dipastikan memenangkan Pilkada di Papua Barat, usai  meninggalkan dua pesaingnya dalam perburuan suara di Papua Barat.

Zulkifli mengaku tidak semua PAN mendukung kepala daerah dari kalangan Muslim. Dia beralasan, PAN terbentur dengan kursi yang dimiliki oleh PAN di daerah-daerah tertentu, seperti di Papua Barat. 

“PAN kan cuma empat kursi, kalau PAN ngusung tidak cukup. Jadi kalau kursinya cukup kami bisa ngusung gubernur Muslim, tapi karena tidak cukup, (tak) bisa mengusung. Tapi karena tidak cukup ikut siapa yang menang asal wakilnya Muslim,” kata Zulkifli saat memberikan sosilisasi Empat Pilar MPR RI pada jamaah Muhammadiyah Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Ahad (19/2).  

Zulkifli menyatakan, orang Islam juga memiliki hak untuk memilih berdasarkan agamanya. Begitu juga sebaliknya, orang Kristen memilih berdasarkan kepercayaannya, atau orang Kristen mendukung pemimpin Muslim dan sebaliknya, itu bukan rasis. Bahkan, itu dijamin pasal 29 ayat 2 Konstitusi kita Undang-Undang Negara Republik Indonesia tahun 1945. “Di Papua Barat saya mendukung Mandacan, karean dia Ketua PAN, non-Muslim, wakilnya Muslim karena mayoritas Kristen,” katanya.

Selain itu, didukung Paslon Dominggus Mandacan-Muhammad Lakotani, juga dipercaya memiliki komitmen yang kuat untuk berdiri di atas semua golongan dan mengayomi seluruhnya. Kemudian Paslon tersebut, dianggap berkomitmen merawat keberagaman dan menjaga persatuan. Maka tidak heran apabila Paslon Dominggus Mandacan-Muhammad Lakotani lebih berpeluang menjadi gubernur Papua Barat karena mendapatkan kepercayaan dari masyarakatnya di sana. 

Ikuti Whatsapp Channel Republika