REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Institut Garuda Nusantara (IGN) Romadhon Jasn mengatakan ada tiga temuan penting dalam hasil survei yang dilakukan oleh lembaganya.
Temuan pertama, di antara ketiga paslon, pendukung paslon nomor urut dua, yakni Basuki Tjahaja Purnama 'Ahok'-Djarot Saiful Hidayat, masih banyak yang belum mantap dengan pilihannya. Jumlahnya paling banyak di antara pasangan lain yang bersaing di Pilkada Jakarta. "Kasus hukum yang dialaminya saat ini menjadi alasannya," kata Romadhon di Jakarta, Sabtu (11/2).
Romadhon mengungkapkan temuan kedua berkaitan dengan performa paslon dalam tiga kali debat publik. Ia menjelaskan masih banyak pemilik suara yang belum mantap dengan pilihannya seusai menyaksikan debat. "Selain kinerja kandidat dalam debat publik, pemilik suara dalam Pilkada DKI juga mempertimbangkan efektivitas kampanye."
Temuan ketiga IGN berkaitan dengan dukungan tokoh sentral di balik para kandidat Pilkada Jakarta. Dukungan tokoh sangat berpengaruh terhadap keterpilihan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur. Romadhon memberi contoh Prabowo Subianto yang turun gunung. "Dukungan all out-nya telah menghasilkan pemilih yang paling mantap sehingga elektabilitas Anies-Sandi lebih memimpin dibanding paslon lain," ungkap Romadhon.
Sementara itu, IGN melihat tokoh sentral pendukung lainnya terlihat kurang aktif bergerak dibandingkan dengan Megawati Soekarnoputri (pendukung Ahok-Djarot) maupun Susilo Bambang Yudhoyono (pendukung Agus-Sylvi)
Survei yang dilaksanakan pada 4-9 Februari 2017 menggunakan sebanyak 612 responden, dengan teknik multistage random sampling, margin of error empat persen, dan tingkat kepercayaan 95 persen itu dilakukan dengan wawancara tatap muka dengan instrumen kuisioner.
Survei IGN berbasis pada kuisioner dengan dua pertanyaan yang diajukan kepada responden. Pertanyaan pertama,"Seberapa mantapkah Anda dengan pilihan tersebut?". Lantas, pertanyaan kedua, "Jika pemilihan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta dilakukan pada hari ini, siapakah yang akan Anda pilih?".
Romadhon menjelaskan hasil survei menunjukkan 62,17 persen pemilih Agus-Sylvi menyatakan mantap dengan pilihannya dan 37,83 persen belum mantap. Pemilih Ahok-Jarot sebanyak 51,34 persen sudah mantap dengan pilihannya, sementara 48,66 persen belum mantap. "Sedangkan 69,18 persen pemilih Anies-Sandi sudah mantap dengan pilihannya dan 30,82 persen belum mantap," kata dia dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Sabtu (11/2).
Sementara itu, jika pemilihan dilakukan saat ini, jawaban responden menunjukkan pasangan Anies-Sandi memimpin dengan 42,13 persen disusul pasangan Ahok-Djarot 29,42 persen dan Agus-Sylvi 22,57 persen. Sisanya, dan belum menentukan pilihan (5,88 persen).
Mengenai elektabilitas, Romadhon mengatakan dukungan terhadap Anies-Sandi mengalami peningkatan dari sekitar 41,74 persen menjadi 42,13 persen. Itu jika dibandingkan dengan temuan pada survei sebelumnya yang dilaksanakan pada 24-26 Januari 2017.
Survei terkini IGN menunjukkan Ahok-Djarot sedikit mengalami penurunan dari 30,04 persen menjadi 29,42 persen. Begitu juga dengan Agus-Sylvi, ada penurunan dari 24,95 persen menjadi 22,57 persen. "Sedangkan yang belum menentukan pilihan mengalami peningkatan dari 3,27 persen menjadi 5,88 persen," ujar Romadhon.
Dari situ, Romadhon berkesimpulan elektabilitas pasangan Anies-Sandi mengalami kenaikan sebesar 0.39 persen, sedangkan pasangan Ahok-Djarot dan Agus -Sylvi masing-masing terjadi penurunan sebesar 0.62 persen dan 2.38 persen.