Sabtu 11 Feb 2017 18:55 WIB

Bandara Sultan Hasanuddin Terus Berbenah

Bandara Sultan Hasanuddin.
Foto: Ist
Bandara Sultan Hasanuddin.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Bandara internasional Sultan Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan terus berbenah dan dikembangkan sebagai bentuk antisipasi terhadap pasar bebas.

Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Agus Arifin Nu'mang di Makassar, Sabtu (11/2), menyatakan pembenahan fasilitas infrastruktur khususnya bandara memang sengaja menjadi fokus demi mencapai target 25 juta penumpang yang mendarat di Sulsel.

"Sulsel merupakan Centre Point Of Indonesia sehingga segala fasilitas infrastruktur penting sudah seharusnya terus dikembangkan. Kami sudah mulai membangun untuk mengantisipasi pasar bebas,"katanya.

Ia menjelaskan, Bandara Sultan Hasanuddin yang kapasitasnya hanya sampai 8 juta penumpang setiap tahun, justru saat ini sudah mencapai 10 juta penumpang. Artinya kondisi bandara memang sudah melebihi kapasitas dan selayaknya untuk melakukan pengembangan atau perluasan kapasitas.

Tim Forum Pakar Transportasi Unhas sebelumnya juga mengakui tren peningkatan pertumbuhan penumpang memicu bandar udara tersebut menjadi sesak dan melebihi kapasitas. "Ini (bandara) juga terus kita kembangkan dan sementara menuju kesana. Kita lakukan pengembangan untuk mencapai 25 juta penumpang sekaligus sebagai antisipasi terhadap pasar bebas," katanya.

Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Selatan menyatakan pertumbuhan ekonomi di provinsi Sulsel memang lebih tinggi dari nasional sekaligus menduduki peringkat tertinggi ketiga setelah Sulawesi Tengah dan Papua pada 2016. "Sesuai rilis BPS pada 6 Februari 2017, disebutkan pertumbuhan ekonomi sulsel itu lebih tinggi dari nasional 5,02 persen dan tertinggi ketiga setelah Sulawesi Tengah 9,98 persen dan Papua 9,21 persen," kata Kepala Bagian Kemitraan dan Pengembangan Ekonomi Keuangan Daerah OJK 6 Sulampua, Muhammad Yusuf.

Ia menjelaskan, data yang diterima dari BPS Sulsel itu menjelaskan jika pertumbuhan ekonomi Sulsel tahun 2016 sebesar 7,41 persen.

Di sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi sulsel bersumber dari pertumbuhan konsumsi rumah tangga 5,48 persen dan pertumbuhan investasi 7,02 persen.

Secara sektoral, sumber pertumbuhan ekonomi sulsel terutama didorong oleh pertumbuhan sektor pertanian 8,08 persen, sektor perdagangan 9.87 persen, sektor industri pengolahan 8.15 persen dan sektor konstruksi 6,75 persen. "Adapun sektor jasa keuangan dan asuransi merupakan sektor dengan pertumbuhan tertinggi 13.63 persen meski hanya memiliki andil 3.8 persen terhadap PDRB Sulsel,"katanya. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement