REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) pimpinan Denny JA berpendapat Pilkada DKI Jakarta akan berlangsung dua putaran. Hal itu karena berdasarkan survei, hingga kini tidak ada satu Paslon pun yang memperoleh suara mendekati 50 persen plus 1.
"Data kita menunjukan bahwa dari tiga pasang cagub-cawagub yang berkontestasi di Pilkada DKI 2017 tidak ada yang perolehan suaranya mendekati angka 50 persen plus satu," kata peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa, saat merilis hasil survei di Kantor LSI Denny JA, Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat (10/2).
Selain itu, berdasarkan survei tersebut, ketiga pasangan calon juga masih memiliki kesempatan untuk lolos ke putaran kedua. karena perolehan elektabilitas ketiga pasangan calon berdasarkan hasil survei tersebut selisihnya sangat tipis. Maka dari itu, ketiga Paslon harus gesit menggaet suara swing voters agar bisa lolos ke putaran berikutnya.
"Siapa yang paling agresif dan paling signifikan untuk mengambil suara swing voters, itulah yang akan lolos di putaran pertama ini," jelasnya.
Seperti diketahui, LSI pimpinan Denny JA baru saja merilis hasil survei terkait elektabilitas para cagub-cawagub yang berkontestasi di Pilgub DKI 2017. Survei tersebut dilakukan pada 8-9 Februari dengan responden sebanyak 1.200, dimana pemilihan respionden menggunakan metode multistage random sampling.
Hasil survei tersebut menunjukan, pasangan Agus-Sylvi memperoleh suara 30,9 persen. Sementara pasangan Ahok-Djarot berada di urutan kedua dengan perolehan suara 30,7 persen dan Anies-Sandi di urutan ketiga dengan suara 29,9 persen. Sementara itu, pemilih yang masih merahasiakan pilihannya, belum memutuskan, tidak tahu dan tidak menjawab masih menyisakan 8,5 persen suara.