REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla mengimbau agar proses pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak pada 15 Februari 2016 dapat berjalan dengan damai, bertanggung jawab, bersifat rahasia, dan bersih. Pilkada merupakan pesta demokrasi yang harus dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memilih pemimpin yang baik.
"Kita harapkan bahwa demokrasi ini berjalan dengan baik, agar anda semua memilih pemimpin yang baik dan bersih," ujar Jusuf Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jumat (10/2).
Tak hanya itu, Jusuf Kalla juga mengajak agar masyarakat untuk memilih pemimpin yang mempunyai kemampuan memimpin daerah. Oleh karena itu, masyarakat bisa mendapatkan kemajuan dari pemimpin yang dipilih secara demokrasi tanpa ada masalah-masalah. Jusuf Kalla juga mengimbau kepada masyarakat agar dapat datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada saat hari pencoblosan.
"Marilah kita datang ke TPS dan memilih pemimpin dengan suatu kedamaian yang nanti akan berujung pada kemajuan kita masing-masing," kata Jusuf Kalla.
Terkait dengan aksi 112, Jusuf Kalla menegaskan bahwa pemerintah tidak memberikan izin kepada siapapun untuk melakukan aksi di jalanan menjelang pilkada. Akan tetapi, selama proses aksi tersebut merupakan doa bersama dan istigosah maka tidak akan dilarang.
Menurut Jusuf Kalla, sebetulnya doa bersama dan istigosah ini merupakan solusi yang baik karena berdoa merupakan hak bagi semua orang. "Kalau doa siapa saja boleh berdoa," ucap Jusuf Kalla.