Kamis 09 Feb 2017 23:02 WIB

Panglima TNI: Pers Berperan Besar Wujudkan Kemerdekaan Indonesia

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Karta Raharja Ucu
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo (tengah), Kapolri Jenderal Tito Karnavian (kanan), dan Ketua Dewan Pers Yoseph Adi Prasetyo melakukan penandatanganan nota kesepahaman penanganan berita hoax saat saat acara puncak perayaan Hari Pers Nasional (HPN) 201
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo (tengah), Kapolri Jenderal Tito Karnavian (kanan), dan Ketua Dewan Pers Yoseph Adi Prasetyo melakukan penandatanganan nota kesepahaman penanganan berita hoax saat saat acara puncak perayaan Hari Pers Nasional (HPN) 201

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI), Jenderal Gatot Nurmantyo, mengatakan, pers memiliki peran sangat besar atas terwujudnya kemerdekaan di Indonesia. "Mungkin perlu mengingatkan, insan pers itu pahlawan dan pejuang," kata Gatot usai menghadiri Gala Dinner Hari Pers Nasional, Kamis (9/2).

Panglima menerangkan, jauh sebelum kemerdekaan dapat diraih bangsa Indonesia, pers memiliki peranan penting menghidupkan semangat juang bangsa. Gatot menekankan, pers yang melakukan provokasi, sehingga pemuda Indonesia mau bersatu, terbukti dari terbentuknya Sumpah Pemuda.

Insan pers, lanjut Gatot, telah mencetuskan energi sosial yang sangat besar, sehingga terdengung sangat lekat prinsip merdeka atau mati. Ia menilai, prinsip yang ditebarkan ke seluruh Indonesia itu, yang membuat masyarakat berjuang gagah berani dan tidak takut apapun.

Gatot menekankan, insan pers pula yang membuat bangsa Indonesia mampu meraih kemerdekaan, dan terutama mengusir kedikdayaan penjajah yang ada di Indonesia. Pasalnya, ratusan tahun Indonesia begiru sulitnya tidak bisa ke luar dari genggaman penjajah yang bertengger di Indonesia.

"Ingat pula Bung Tomo 10 November di Surabaya, mana bisa teriakannya didengar rakyat kalau bukan karena pers," ujar Gatot.

Untuk itu, ia meminta pers untuk terus menjaga perdamaian dunia, dengan selalu mengabarkan sesuatu yang benar dan baik. Menurut Gatot, pers harus mampu memproduksi berita-berita yang penuh dengan solusi, bukan malah berisikan suatu provokasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement