Rabu 08 Feb 2017 14:41 WIB

Balai Pustaka Luncurkan Logo Satu Abad

Balai Pustaka
Foto: ist
Balai Pustaka

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Balai Pustaka (Persero) meluncurkan logo satu abad dengan mengusung slogan "Mencerdaskan dan Mencerahkan" serta juga memiliki misi menanamkan gerakan Indonesia membaca.

"Tahun ini kami berusia satu abad atau 100 tahun, kami memimpikan agar Balai Pustaka kembali memainkan perannya untuk mencerdaskan bangsa serta mengembalikan marwah bangsa Indonesia yang mulai terkikis karena zaman," kata Direktur Utama Balai Pustaka Saiful Bahri di Jakarta, Rabu (8/2).

Ia mengharapkan Balai Pustaka kembali bisa menyebarkan konten-konten semangat patriotisme ke seluruh penjuru Indonesia yang bisa menyatukan bangsa Indonesia. Saiful Bahri juga mengingatkan jika berdasarkan data literasi dari 61 negara di dunia, Indonesia menempati peringkat 60. Kondisi tersebut sangat disayangkan mengingat sebenarnya Indonesia memiliki para sastrawan yang hebat.

Tahun 2017 Balai Pustaka telah bekerja sama dengan Telkom untuk membuat konten-konten digital, agar karya-karya sastra milik Balai Pustaka bisa disebarkan dengan mudah ke seluruh dunia. "Target sebaran tentang sastra di Indonesia tidak hanya di negeri sendiri, kami harus mengikuti perkembangan zaman untuk turut mengkonversi karya sastra menjadi dalam bentuk digital, dengan begitu lebih mudah diakses ke seluruh dunia," katanya.

Balai Pustaka berdiri sejak 22 September 1917, pada tahun 2017 ini akan berusia 100 tahun. Sastrawan senior, Taufiq Ismail mengapresiasi langkah dari Balai Pustaka yang mulai bangkit mengikuti perkembangan zaman.

"Balai Pustaka memberikan peran yang kuat di dunia literasi di Indonesia. Dengan berbagai kerja sama yang dibentuk saya memiliki keyakinan bahwa di umur 100 tahun ini akan bisa mengulang masa keemasan dari Balai Pustaka," kata Taufiq Ismail yang turut hadir dalam acara peluncuran logo tersebut.

Selain itu, dibangunnya taman baca di seluruh Indonesia oleh Balai Pustaka yang ditargetkan sekitar 300 taman pada tahun ini, memberikan harapan baru bagi generasi melek literasi di Indonesia.

"Saya apresiasi jika sebelumnya Balai Pustaka sudah membangun sekitar 2.000 taman baca, diharapkan terus berkembang dan menjadi rujukan untuk meningkatkan budaya membaca," kata Taufiq.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement