REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil ketua Partai Demokrat, Benny Kabur Harman mengatakan, aksi demontrasi yang dilakukan oleh sejumlah mahasiswa di depan kediaman presiden keenam, Susilo Bambang Yudhoyono, bukan unjuk rasa biasa. Benny menuding aksi tersebut didalangi oleh pihak yang tidak senang dengan kiprah SBY, serta memiliki kekuasaan.
“Saya menduga aksi demo itu dilakukan oleh pihak kekuasaan yang selama ini tidak senang dengan SBY sebagai ketua umum partai demokrat,” kata Ketua Komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Selasa (7/2).
Dia juga menyatakan, aksi unjuk rasa tersebut tidak tepat dan mendasar. Sebab, SBY sudah tidak berkuasa lagi di republik ini. Menurutnya, kalau memang itu murni adalah suara hati mahasiswa, pasti mereka akan melakukan kepada pemerintah, bukan mantan presiden.
Maka wajar apabila dirinya mencurigai ada pihak lain yang mendalangi demo pada Senin (6/5), kemarin. “Tidak masuk akal mereka melakukan demonstrasi menuntut SBY yang tidak dalam memegang kekuasaan," ucapnya.
Sebelumnya, SBY mengeluhkan adanya unjuk rasa yang dituju kepada dirinya melalui akun twitter-nya. SBY juga menuliskan kekecewaannya karena merasa tidak mendapatkan keadilan di negaranya sendiri. "Kecuali negara sudah berubah, undang-undang tak bolehkan unjuk rasa di rumah pribadi. Polisi juga tidak memberi tahu saya. *SBY*," tulis SBY.