Senin 06 Feb 2017 20:45 WIB
Pilkada DKI

Survei: Tak akan Ada Paslon Menangkan Pilkada Satu Putaran

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Bilal Ramadhan
Pilgub DKI (Ilustrasi)
Foto: Republika/Mardiah
Pilgub DKI (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hasil jajak pendapat terbaru yang dilakukan Media Survei Nasional (Median) menunjukkan, dukungan suara yang diperoleh setiap pasangan cagub/cawagub DKI masih berada di bawah angka 30 persen. Temuan tersebut seakan-akan semakin mempertegas asumsi bahwa tidak ada satu pun kandidat yang bisa memenangkan Pilkada DKI 2017 hanya dalam satu putaran.

Menurut hasil survei Median, pasangan Anies-Sandi saat ini meraih dukungan 27,8 persen suara. Pasangan nomor urut tiga ini hanya terpaut dua persen di bawah Ahok-Djarot, yang saat ini mendapat 29,8 persen suara responden. Sementara, pasangan Agus-Sylvi kini menjadi juru kunci dengan mengantongi 26,1 persen suara responden.

Direktur Eksekutif Median, Rico Marbun mengatakan, tren elektabilitas ketiga paslon yang bertarung di Pilkada DKI saat ini sama-sama memiliki potensi untuk naik atau turun, dalam beberapa hari ke depan.

Khusus untuk pasangan pejawat Basuki T Purnama dan Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot), kata dia, ada kemungkinan perolehan suara mereka akan tergerus jika kasus pelecehan terhadap Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ma'ruf Amin, semakin membesar dan massif sebelum tanggal 15 Februari ini.

"Tak hanya itu, elektabilitas Ahok-Djarot juga bakal merosot jika sentimen negatif publik terkait kasus penodaan agama membesar kembali," ujar Rico kepada Republika.co.id, Senin (6/2).

Sementara, pasangan Agus Yudhoyono dan Sylviana Murni (Agus-Sylvi) berpotensi kehilangan suara, jika isu negatif tentang kasus dugaan korupsi yang melilit Sylvi semakin gencar diberitakan media. Tak hanya itu, kata Rico, elektabilitas paslon yang diusung oleh 'Koalisi Cikeas' ini juga diprediksi bakal terus menurun jika performa mereka tak kunjung membaik di acara debat publik terakhir KPU, Jumat (10/2) ini.

"Namun, perolehan suara Agus-Sylvi bisa saja meningkat kembali bila simpati publik atas kasus dugaan penyadapan SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) tersosialisasi dengan baik," katanya.

Dari ketiga paslon yang ada, Rico menilai Anies-Sandi punya sisi negatifa paling minim. Menurut dia, pasangan yang diusung oleh koalisi Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini masih memiliki peluang untuk terus meningkatkan elektabilitas mereka dalam beberapa hari ke depan.

"Perolehan suara Anie-Sandi akan terus naik, asalkan keduanya mampu mempersepsikan diri sebagai tokoh yang paling setimpal untuk mengalahkan Ahok-Djarot," ucap Rico.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement