Senin 06 Feb 2017 17:50 WIB

Ini Pendapat Pengasuh Ponpes Zainul Hasan Genggong Soal Pendataan Kiai

Rep: Christiyaningsih/ Red: Teguh Firmansyah
Forum ulama dan kiai (ilustrasi).
Foto: Republika/Subarkah
Forum ulama dan kiai (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PROBOLINGGO -- Pendataan kiai dan pondok pesantren yang ada di Jawa Timur oleh Polda Jatim hendaknya tidak disikapi secara berlebihan. Pernyataan tersebut disampaikan salah satu pengasuh Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong Probolinggo, Mohammad Harris.

Pria yang kerap disapa Gus Harris itu berpendapat, warga pesantren khususnya Nahdliyin diajari untuk berhusnuzan atau berbaik sangka. "Saya melihat positifnya saja, Kapolda Jatim kan baru sehingga wajar kalau beliau membuat database siapa saja tokoh masyarakat yang akan dikunjungi," katanya kepada Republika.co.id, Senin (6/2).

Menurutnya isu-isu yang berkembang mengenai pendataan kiai dan pondok pesantren sudah melebar terlalu jauh. Jika kemudian pendataan dikaitkan dengan isu PKI, menurut dia, hal itu sudah berlebihan. Tanpa didata seperti itu ia yakin Polri dan BIN sudah punya data detil terkait tokoh masyarakat dan potensi apa saja yang mungkin terjadi.

Menurut dia, saat ini banyak pihak yang ingin mencabik-cabik persaudaraan masyarakat Jawa Timur. "Ada yang ingin memancing masyarakat yang sudah tenteram serta kiai-kiai di gunung yang tidak ngapa-ngapain agar ikut marah," ujarnya.

Menyikapi isu tersebut Gus Harris mengajak segenap masyarakat Muslim Jawa Timur untuk menjaga kebersamaan dan saling bertabayun demi keutuhan NKRI. "Jangankan Kapolda baru, setiap ada kapolres baru saja tokoh masyarakat didata untuk melihat siapa saja yang perlu di-sowani (dikunjungi) demi menjalin komunikasi," katanya.

Baca juga,  Pendataan Kiai oleh Polisi Timbulkan Keresahan.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement