Senin 06 Feb 2017 05:00 WIB

Diduga Disadap, SBY: KH Ma'ruf Amin, Sasarannya Bukan Bapak

Rep: Kabul Astuti/ Red: Bayu Hermawan
Presiden RI keenam yang juga Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan pemaparan saat menggelar jumpa pers di kediamannya, Puri Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (2/11).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Presiden RI keenam yang juga Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan pemaparan saat menggelar jumpa pers di kediamannya, Puri Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (2/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan presiden Susilo Bmabang Yudhoyono kembali melemparkan cuitan di akun media sosial Twitter resmi miliknya. Kicauannya kali ini berkaitan dengan dugaan penyadapan percakapan antara dirinya dengan Ketua MUI KH Ma'ruf Amin.

"Bpk Ma'ruf Amin, senior saya, mohon sabar & tegar. Jika kita dimata-matai, sasarannya bukan Bpk. Kita percaya Allah Maha Adil," tulis SBY lewat akun media sosial @SBYudhoyono.

SBY meminta kepada KH Ma'ruf Amin agar bersabar dan tegar menghadapi kasus yang menyeretnya. Diketahui, kuasa hukum Ahok dalam sidang lanjutan kasus dugaan penistaan agama sudah membeberkan komunikasi antara SBY dan KH Ma'ruf Amin, bahkan mempunyai bukti hasil penyadapan.

Curhatan SBY ini menuai beragam komentar masyarakat. Sebagian ikut mendoakan dan mengutuk kondisi bangsa Indonesia. Akun @IsroMileki, "dalam persidangan saja ahok menghardik ulama NU, minoritas makin menjadi kurang ajar, pak @jokowi sehat???"

 

Yang lain meminta SBY untuk tidak baper dan berhenti mengurusi masalah politik nasional pasca lengser dari kursi kepresidenan. Akun @wakilgubernurKW menulis, "Bpk @SBYudhoyono, senior saya, mohon sabar & tegar. Apa benar dimata2i? Jgn baper, @jokowi yg bener disadap aja Nyantai tuh. Allah Maha Adil."

Lebih dari 5,2 ribu orang membagikan status SBY tersebut. Beragam tanggapan di akun medsosnya seolah dianggap angin lalu oleh SBY.

"Tidak ada yang lebih membahagiakan selain bangsa ini rukun dan bersatu," pungkas SBY, masih lewat jejaring akun medsos yang sama.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement