Ahad 05 Feb 2017 18:33 WIB

Kapolda Jabar Bantah Minta Dukungan Ulama Terkait Habib Rizieq

Rep: Lilis Handayani/ Red: Bilal Ramadhan
Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Drs Anton Charliyan
Foto: inibiodata.com
Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Drs Anton Charliyan

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON – Kapolda Jabar, Irjen Pol Anton Charliyan mengunjungi sejumlah pondok pesantren di Kabupaten dan Kota Cirebon. Dia pun membantah kunjungannya itu untuk meminta dukungan kepada ulama terkait kasus Habib Rizieq Shihab yang kini ditangani Polda Jabar.

‘’Ini hanya silaturahim biasa saja,’’ ujar Anton, saat ditemui di sela kunjungannya ke Pondok Buntet Pesantren, Kabupaten Cirebon, Ahad (5/2).

Anton menyatakan, setiap menjabat sebagai kepala wilayah (kepolisian), dirinya selalu bersilaturahim kepada para sesepuh dan ulama. Dia mengaku menganggap sesepuh dan ulama sebagai orang tua dan gurunya sendiri.

‘’(Datang ke pesantren) ini bukan karena ada masalah. Kalau ada masalah, berarti saya ada kepentingan,’’ tutur Anton.

Anton menyatakan, meski ada atau tidak ada masalah, dirinya akan tetap datang ke pesantren dan bersilaturahim dengan ulama. Apalagi, di Jabar, peran ulama sangat penting dan strategis. Dia pun mengaku diajarkan oleh orang tuanya untuk dekat dengan ulama.

Sementara itu, pengasuh Buntet Pesantren, KH Hasanudin Kriyani, mengaku menyambut baik silaturahmi yang dilakukan oleh kapolda Jabar. Pihaknya pun selama ini menghormati dan membangun silaturahmi dengan siapapun.

Hasanudin menambahkan, prinsip dalam dakwah itu mengingatkan tentang kebenaran dengan cara yang benar dan mengingatkan tentang kesabaran dengan cara yang sabar. Selain itu, saling mengingatkan dengan cara yang santun dan kasih sayang. ‘’Ini yang kerap kali tertinggal,’’ tegas Hasanudin.

Seperti diketahui, sepanjang Ahad (5/2), Kapolda Jabar, Irjen Pol Anton Charliyan, mengunjungi sejumlah pesantren dan tokoh masyarakat yang ada di wilayah Cirebon. Dimulai dari Pesantren Gedongan, Buntet Pesantren, Keraton Kasepuhan dan Keraton Kanoman. Kapolda juga rencananya akan menginap di Pesantren Benda, yang hingga kini masih menjaga kehidupan tradisional.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement