REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Ferry Kurnia Riskiansyah mengatakan, ada sekitar 70 ribu warga yang belum masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT) Pikada Serentak 2017. Data seluruh warga itu nantinya akan dimasukkan dalam perbaikan DPT dalam waktu dekat.
Menurut Ferry, puluhan ribu warga tersebut berdasarkan penelusuran database kependudukan, daftar penduduk potensial pemilih pemilu (DP4) maupun hasil pencocokan dan penelitian (coklit). "Data yang ada kami sampaikan ke Ditjen Dukcapil Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk dicek. Hasilnya ada sekitar 70 ribu warga yang akan masuk dalam perbaikan DPT," ujar Ferry ketika dikonfirmasi pada Ahad (5/2).
Dia melanjutkan, seluruh data itu berasal dari 67 daerah yang menyelenggarakan Pilkada Serentak 2017. Adapun jumlah penambahan di satu daerah dengan daerah lain menurut Ferry tidak sama.
Saat ini, proses perbaikan DPT sedang terus diselesaikan. KPU setempat bersama panwaslu dan tim pasangan calon sedang mengoordinasikan perbaikan ini. "Kami upayakan pekan ini perbaikan segera selesai. Sebab, jika ada penambahan yang jumlahnya signifikan akan berpengaruh kepada penambahan logistik," kata Ferry.
Terpisah, Komisioner KPU yang membidangi logistik, Arief Budiman, mengimbau perbaikan DPT segera diselesaikan. Pihaknya mengingatkan, penambahan jumlah DPT berkaitan langsung dengan produksi dan distribusi logistik pilkada.
"Kalau pemilih baru itu tersebar di banyak tempat dan jumlahnya sedikit, semisal satu atau dua orang sebetulnya tidak perlu ada penambahan surat suara baru. Yang harus menjadi perhatian adalah ketika pemilih tersebar dalam jumlah banyak secara merata," katanya.
Arief menambahkan, proses produksi logistik untuk pilkada serentak hampir seluruhnya selesai. Adapun distribusi logistik ke berbagai kabupaten dan kota telah selesai sebanyak 80 persen.