Sabtu 04 Feb 2017 09:55 WIB

Ahok Disebut Jauh dari Etika Seorang Pemimpin

Rep: Singgih Wiryono/ Red: Dwi Murdaningsih
 Massa dari berbagai ormas Islam melakukan aksi saat sidang kasus penistaan Agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang berlangsung di Auditorium Kementan, Jakarta, Selasa (31/1).
Foto: Republika/ Raisan Al Farisi
Massa dari berbagai ormas Islam melakukan aksi saat sidang kasus penistaan Agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang berlangsung di Auditorium Kementan, Jakarta, Selasa (31/1).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Sekertaris Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Pedri Kasman mengatakan seorang pemimpin pada level manapun harus dilandasi oleh etika dan adab yang tinggi. Namun, menurut Pedri, Basuki Tjahaja Purna alias Ahok jauh dari sifat kepemimpinan tersebut, termasuk penasehat hukumnya.

Pedri mengatakan, Ahok dan kuasa hukumnya telah mencederai persidangan dengan menekan dan mengancam saksi, lalu mengumbarnya ke publik dengan sangat jumawa.

Ahok dan Pengacaranya Lakukan Serangan Sistemik Terhadap Islam

"Tujuannya tak lain untuk membangun opini bagi kepentingan politik jangka pendek yang haus kuasa," ujarnya dalam siaran pers, Sabtu (4/2).

Lebih lanjut, Pedri mengatakan, Ahok patut diingatkan akan budaya luhur bangsa, santun dan hormat pada semua, terlebih pada para ulama.

"Adab dan etika adalah pegangan paling berharga yang harus dimiliki oleh semua anak bangsa. Jangan karena kepentingan jangka pendek, kita menggadaikan segalanya," kata dia.

Pedri berharap, agar tidak ada pemimpin yang meniru cara-cara arogan dan tidak pantas yang dilakukan Ahok pada Kiai Ma'ruf Amin. "Semoga tidak ada pemimpin lain yang meniru tingkah Ahok dan para pembelanya," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement