REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengakui telah terjadi polarisasi di masyarakat menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada 15 Februari 2017. Menurut dia, perbedaan pilihan dalam pilkada merupakan hak politik masing-masing.
"Telah terjadi polarisasi di masyarakat, hal ini biasa dalam demokrasi," kata Tito saat Silaturahmi Akbar Ulama dan TNI-Polri di Markas Polda Jawa Tengah di Semarang, Jumat (3/2) malam.
Akan tetapi, lanjut dia, perbedaan tersebut jangan sampai menjadi pemecah keutuhan berbangsa dan bernegara. "Silakan berbeda pilihan, tetapi jangan sampai perbedaan ini menjadi pemecah," katanya menambahkan.
Kapolri mengajak masyarakat agar turut serta menjaga keamanan menjelang pilkada serentak. Ia juga mengapresiasi pelaksanaan silaturahmi akbar antara unsur TNI-Polri dan ulama ini.
"Hubungan pemerintah, polri, TNI dan ulama ini penting sekali dalam rangka menjaga keutuhan NKRI," katanya.