REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur bekerja sama dengan Balai Besar Sungai Brantas menyiapkan dana senilai Rp 55 miliar untuk mengatasi banjir Sungai Kemuning, di Kabupaten Sampang, Madura. Dana tersebut diambilkan dari APBN sebesar Rp 5 miliar dan APBD Provinsi Jatim Rp 50 miliar.
Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Jatim, Benny Sampirwanto, mengatakan anggaran tersebut akan digunakan antara lain untuk perbaikan tangkis dan pengangkatan sedimentasi. Perbaikan akan dilakukan tahun ini, diawali tender terlebih dahulu.
"Pelaksanaan perbaikan akan dilakukan setelah berakhirnya musim hujan. Bagi Kabupaten Sampang, mengatasi Sungai Kemuning merupakan kegiatan penting karena sungai ini penyebab seringnya banjir cukup parah di daerah tersebut," kata Benny di Surabaya, Jumat (3/2).
Benny menjelaskan, penyebab kerapnya banjir di Sampang tersebut karena sungai yang mengalami sedimentasi, banyaknya pemukiman di sekitar daerah aliran sungai, dan alur sungai yang semakin sempit. "Selain itu, juga banyaknya anak sungai di sana. Ada 72 buah, serta geografis kota yang rendah. Oleh karena, perbaikan sungai merupakan keharusan agar banjir tidak terjadi di Sampang," imbuh Benny.
Banjir yang disebabkan meluapnya Sungai Kemuning Kabupaten Sampang Kamis (2/2) pagi, mulai surut. Data terbaru hingga pukul 06.00 WIB Jumat (3/2) pagi, beberapa daerah yang sudah 100 persen surut meliputi Desa Kemuning, Kelurahan Gunung Sekar, Kelurahan Rongtengah, Kelurahan Karang, dan Kelurahan Banyuanyar.
Berdasarkan laporan dari Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Prov Jatim, Sudarmawan, kondisi banjir di wilayah Kecamatan Kota diperkirakan akan terus surut. Hal ini dikarenakan aliran air dari Sungai Kemuning di wilayah Kecamatan Kedungdung sudah berada pada titik normal. “Saat ini air laut juga dalam kondisi surut sehingga banjir diperkirakan akan surut total sekitar pada pukul 11.00 WIB Jumat siang ini,” kata Benny.
Benny mengatakan, beberapa daerah yang masih tergenang banjir di antaranya Desa Tanggumung setinggi 30 cm, Desa Pasean depan SMP Aburasad setinggi 40 cm, Desa Panggung di ruas jalan dan pemukiman warga setinggi 40 cm, Desa Gunung Maddah Dusun Glisgis setinggi 60 cm serta beberapa kelurahan seperti Kelurahan Dalpenang dan Kelurahan Rongtengah.
Sementara itu, arus lalu lintas yang menghubungkan antara Kecamatan Kota Sampang dengan Kecamatan Omben sampai saat ini masih belum bisa dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat. Sedangkan arus lalu lintas yang menghubungkan Kabupaten Pamekasan dengan Kabupaten Bangkalan diarahkan menggunakan jalan alternatif melalui Jalan Samsul Arifin.
Sebelumnya pada Kamis siang, jalan yang menghubungkan antara Sampang bagian kota dengan Kecamatan Omben yang dilintasi jalan provinsi banjir. Sehingga tidak memungkinkan untuk dilalui kendaraan, baik roda empat maupun roda dua. Ketinggian banjir di wilayah Kabupaten Sampang bervariasi.
Ketinggian air di Jl Melati sekitar satu meter, Jl Imam Bonjol Depan SMP 6 sekitar satu hingga 1,1 meter, Jl Suhadak depan pasar Sure (Deggedek ) sekitar satu hingga 1,2 meter. Sementara itu, ketinggian air mencapai 30 hingga 100 cm menggenangi 15 jalan, di antaranya Jl Raya Panggung, Jl Mawar, Jl Kenanga, Jl Cempaka, Jl Seruni, Jl Kamboja, Jl Pahlawan dekat Masjid Agung, Jl Trunojoyo monumen, dan Jl Merapi.