REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Partai Demokrat Ulil Abshar Abdalla mengaku tak menerima jika ada yang menuduh Ketum MUI sekaligus Rais Am NU sebagai pembohong. Meski, Ulil mengakui secara pemikiran ia berseberangan dengan Kiai Ma'ruf.
"Secara pemikiran saya berseberangan dengan Kiai Maruf, hingga sekarang. Tapi ndak terima kalau dia dituduh bohong oleh pengacara Ahok," ujarnya lewat kicauan di Twitter, semalam.
Ketika dihubungi Republika.co.id, pada Jumat (3/2) pagi, Ulil membenarkan kicauannya tersebut. Menurut Ulil apa yang disampaikan merupakan pandangannya soal Ahok. "Apa yang ditulis saya di Twitter merupakan pandangan saya," ujarnya.
Menurut Ulil, Kiai Ma'ruf sama sekali tak bohong dalam hak tak adanya pembicaraan per telepon dengan Presiden ke-6 SBY soal permintaan fatwa. Adapun soal pembicaraan mengenai kunjungan AHY ke PBNU antara SBY dan Kiai Maruf itu memang ada.
"Tapi tampaknya pengacara Ahok yakin benar ada bukti bahwa SBY memesan fatwa dari MUI soal Ahok. Kita tunggu saja buktinya," ujar Ulil.
Baca juga, Ahok Ancam Proses Hukum Ketua MUI KH Ma'ruf Amin.
Jadi, lanjut Ulil, ketika pengacara Ahok menuduh Kiai Maruf berbohong soal adanya pembicaraan dengan SBY per telepon, mereka jelas ceroboh dengan tuduhan itu.
"SBY sekarang bukan penguasa. Dia tak punya kapasitas untuk nyetir MUI. Yg paling mungkin nyetir MUI, kalau mau, ya penguasa sekarang," tuturnya.