Kamis 02 Feb 2017 16:18 WIB

Soal Ahok, Said Aqil: Pemimpin Itu Mulutmu Harimaumu

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Angga Indrawan
Ketum PBNU Said Aqil Siradj.
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Ketum PBNU Said Aqil Siradj.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siradj, mengingatkan Basuki Tjahaja Purnama untuk santun. Ia menegaskan, mulut pemimpin bisa menjadi malapetaka bagi dirinya sendiri jika tidak dijaga.

"Harus santun, harus hati-hati, seorang pemimpin itu mulutmu harimaumu," kata Said sebelum menghadiri Seminar Nasional Filantropi Islam Nusantara di Gedung PBNU, Kamis (2/2).

Ia berpendapat, persoalan Basuki Tjahaja Purnama yang melontarkan tuduhan-tuduhan ke KH Ma'ruf Amin, sudah terselesaikan karena keduanya sudah saling memaafkan. Selain itu, Said menuturkan, kedatangan Luhut Binsar Panjaitan dan Pangdam Jaya, telah pula membersihkan masalah-masalah yang ada.

Said menekankan, kedatangan KH Ma'ruf Amin seharusnya mendapatkan penghargaan, mengingat sebagai saksi ia datang dengan tujuan membantu menegakkan keadilan. Terlebih, lanjut Said, KH Ma'ruf Amin yang merupakan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Rais Aam PBNU, datang sendiri tanpa membawa massa.

"Saksi harus dihormati, hargai dong, biarpun datang sendiri," ujar Said.

Meski begitu, ia mengaku belum mendapat berita apapun tentang pertemuan PBNU atau KH Ma'ruf Amin, dengan Basuki Tjahaja Purnama. Menurut Said, PBNU senantiasa terbuka bagi siapa saja yang hendak bersilaturahim, terlebih untuk meminta maaf. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement