REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Ahmad Muqowam meminta pemerintah segera turun tangan terkait sikap Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang dinilai telah menghina dan melecehkan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Ma'ruf Amin.
"Kalau pemerintah tidak mengambil sikap dari peran antagonistiknya Ahok, ya berkepanjangan dan saya tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi," katanya dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu malam.
Muqowam mengaku tidak bisa membayangkan yang akan terjadi terhadap Ahok yang telah mengancam Ma'ruf Amin dalam sidang dugaan penistaan agama pada Selasa (31/1).
Menurut dia, warga NU sekitar 92 juta orang dan apabila ada pimpinan tertinggi di PBNU diganggu maka seluruh elemen di organisasi itu siap bergerak menuntut keadilan.
"Kalau sang ketuanya, yang paling tinggi di NU diganggu, marah nggak orang NU ini? Jadi wajar kalangan NU, Ansor, Banser, Fatayat NU, semua bergerak seperti cacing kepanasan," ujarnya.
Baca juga, Ahok Ancam Proses Hukum Ketua MUI KH Ma'ruf Amin.
Ketua PB IKA PMII Zaini Rachman mempertanyakan sikap pemerintah terkait Ahok karena pemerintah dan aparat juga yang disibukan. "Kita yang disibukan," katanya.
Dia mengatakan, apakah Ahok mau bertanggung jawab kalau terjadi reaksi dari warga NU. "Kita kalang-kabut dengan Ahok, seorang yang menurut saya pernyataannya tidak bisa dikontrol," katanya.