Kamis 02 Feb 2017 02:15 WIB

Kemendikbud akan Bangun 11 Sekolah Luar Biasa

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Dwi Murdaningsih
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy meresmikan Sekolah Luar Biasa (SLB) Daruba Pulau Morotai dan SMK Maritim Muhammadiyah Halmahera Timur.
Foto: Dokumen
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy meresmikan Sekolah Luar Biasa (SLB) Daruba Pulau Morotai dan SMK Maritim Muhammadiyah Halmahera Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berencana membangun 11 unit Sekolah Luar Biasa (SLB). Pembangunan ini sebagai wujud perhatian pemerintah dalam percepatan dan perluasan akses untuk anak-anak berkebutuhan khusus.

"Kita harus memastikan anak-anak berkebutuhan khusus ini dapat mengembangkan potensinya agar mereka berkembang, menjadi mandiri, dan dapat diterima oleh masyarakat," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy pada acara pembukaan Futbolnet, dan Program Pendidikan Inklusif Melalui Olagraga di SLB Negeri 1, Jakarta Selatan, Rabu (1/2).

Dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Mendikbud beranggapan para pelaku pendidikan harus memegang paradigma pendidikan Pendidikan untuk Semua atau Education for All. Paradigma itu akan mendorong pengembangan pendidikan tanpa diskriminasi antara regular dengan berkebutuhan khusus.

"Melalui Sekolah Inklusi ini, anak-anak berkebutuhan khusus dapat bersekolah bersama-sama anak-anak regular lainnya," ujar dia.

Ia mendorong keluarga yang memiliki buah hati berkebutuhan khusus untuk menyekolahkan anaknya di sekolah yang berada di sekitar daerahnya. Ia berujar, pemerintah akan memberikan insentif bagi sekolah-sekolah regular inklusi itu. Pemerintah juga mendorong sekolah Inklusi untuk aktif mencari anak-anak berkebutuhan khusus di lingkungannya.

Mendikbud optimis Sekolah Inklusi akan mendorong masyarakat untuk menerima anak-anak berkebutuhan khusus. Sehingga, anak-anak itu mudah belajar bergaul dengan masyarakat luas.

Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen Dikdasmen) Hamid Muhammad berujar, berdasarkan Data Pokok Pendidikan (Dapodik) terdapat 31.724 Sekolah Inklusi yang tersebar di seluruh Indonesia. Masing-masing, 23.195 sekolah SD, 5.660 sekolah SMP dan 2.869 sekolah SMA. Dari jumlah sekolah tersebut, terdapat 159.002 anak berkebutuhan khusus.

"SLB dan Sekolah Inklusi dapat memberikan layanan terbaik bagi anak-anak kita tersebut, dan layanan pendidikan kita menjadi semakin baik kedepannya," ujar Hamid.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement