REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengikuti rangkaian kegiatan Presiden RI Joko Widodo.
Bertempat di SMK Negeri 1 Mojosongo, Boyolali, Presiden menyerahkan kartu Indonesia pintar (KIP) kepada 1.067 siswa panti asuhan tingkat SD, SMP, SMA, SMK hingga SLB di Kabupaten Boyolali, Karanganyar, Klaten, Sukoharjo, Kota Salatiga dan Surakarta, Jawa Tengah, Senin (30/1).
Penyerahan KIP kepada siswa panti asuhan merupakan wujud nyata komitmen Presiden untuk membangun pendidikan yang merata, berkeadilan, dan berkualitas pada 2017.
"Target distribusi KIP seluruh Indonesia tahun 2017 adalah sebanyak 16.4 juta anak, termasuk di dalamnya 896.781 anak yatim piatu. Jumlah KIP yang sudah terdistribusi pada tahun 2016 adalah sebanyak 158.933," kata Menko PMK Puan Maharani dalam laporannya.
Adapun acara pembagian KIP ditandai dengan penyerahan KIP dari Presiden kepada 10 siswa yang terdiri delapan sekolah perwakilan dari Kabupaten Boyolali, dan dua sekolah (SLB) dari Kota Surakarta. Sebelum kehadiran Presiden Joko Widodo, Menko PMK Puan Maharani menyempatkan mengunjungi stand pameran karya siswa SMK dari berbagai kabupaten/kota di sekitar Boyolali.
Didampingi Mendikbud Muhadjir Effendy, Menko PMK Puan Maharani tampak berbincang langsung dengan peserta pameran. Tercatat Menko Puan berinteraksi dengan Muhammad Nanda dan Abdul Khalim perwakilan dari stan SMKN 2 Klaten yang menampilkan karya perakitan laptop yang berstandar industri serta teknik perawatan dan perbaikan laptop.
Stand lainnya yang mendapat perhatian Menko PMK adalah media tanam aquaponik dari SMKN 1 Bawen, Semarang. Raihan Muhammad, siswa yang mewakili stand tersebut dengan antusias menjelaskan detail tentang sistem penanaman sayuran menggunakan metode aquaponik.
“Saya mencermati, sebenarnya siswa-siswa kita telah maju dalam pemahaman teknologinya. Terbukti berbagai hal yang dipamerkan hasil karya para siswa SMKN mampu menciptakan berbagai alat untuk mendukung industri pertanian, kesehatan, dan lain-lain. Saya harapkan prioritas pemerintah dalam pelaksanaan program vokasi dan link and match antara pendidikan dan industri berjalan lancar, sehingga ke depan tenaga kerja Indonesia mampu bersaing dengan negara lainya," kata Menko PMK.
Tampak hadir dalam acara antara lain Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Gubernur Provinsi Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Bupati Boyolali Seno Samodro, serta Kapolres Boyolali Agung Suyono. Selesai kegiatan pembagian KIP, selanjutnya Menko PMK mendampingi Presiden pada acara silaturahim Presiden RI dengan jajaran TNI/Polri se-Solo Raya.