Senin 30 Jan 2017 15:09 WIB

Pengembangan Pariwisata Toraja Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Hazliansyah
Warga Toraja mengarak peti jenazah almarhum Lassi Allo To'dang pada ritual Ma’pallao prosesi upacara kematian Rambu Solo di Kelurahan Ba'tan, Kesu, Tana Toraja, Sulawesi Selatan.
Foto: Antara
Warga Toraja mengarak peti jenazah almarhum Lassi Allo To'dang pada ritual Ma’pallao prosesi upacara kematian Rambu Solo di Kelurahan Ba'tan, Kesu, Tana Toraja, Sulawesi Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Toraja Utara berkomitmen meningkatkan sektor pariwisata karena dinilai memiliki potensi besar dalam meningkatkan pendapatan masyarakat.

"Kita siapkan rumah adat untuk dibersihkan dan ditata, serta disiapkan juga toilet dengan air bersih," ujar Bupati Toraja Utara Kalatiku Paembonan usai bertemu dengan Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla di Jakarta, Senin (30/1).

Kalatiku menjelaskan, saat ini di Kabupaten Toraja Utara memiliki 121 penginapan termasuk hotel berbintang dengan jumlah 1.022 kamar. Kalatiku optimistis, apabila pariwisata Toraja dibangun dan fasilitas infrastrukturnya diperbaiki dengan sangat baik maka dapat meningkatkan jumlah kamar hotel menjadi dua kali lipat.

Untuk mengembangkan pariwisata di Toraja tersebut, pemerintah pusat berencana merenovasi Bandara Pongtiku dan meneruskan pembangunan Bandara Bintu Kuni.

Pembangunan bandara ini dapat memangkas waktu perjalanan dari Makassar ke Toraja yang semula 8-10 jam lewat jalur darat, menjadi 45 menit melalui jalur udara.

Pengembangan pariwisata Toraja juga diarahkan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat di dua kabupaten yakni Kabupaten Toraja Utara dan Kabupaten Tana Toraja. Oleh karena itu, pemerintah daerah telah menyediakan anggaran untuk menyiapkan masyarakat dalam menyambut wisatawan asing maupun lokal.

"Dari kedua daerah ini tidak kurang Rp 200 miliar disiapkan untuk menyiapkan masyarakatnya sedangkan pembangunan infrastruktur seperti bandara, jalan, dan terminal menggunakan APBN," kata Kalatiku.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement